CAROLINA UTARA, KOMPAS.TV - Akhirnya fosil Tyrannosaurus Rex atau T-Rex yang tengah berkelahi dengan Triceratops akan dipamerkan untuk pertama kalinya.
Adalah Museum Pengetahuan Alam Carolina Utara, Amerika Serikat (AS) yang akan memulai pameran pada 2021.
Sebelumnya peneliti menemukan fosil T-Rex dan Triceratops yang terkubur di bataun sedimen di Montana, AS.
Baca Juga: Orang Terdekat Donald Trump Bersiap Merayunya Akui Kekalahan di Pemilihan Presiden AS
Diperkirakan 67 juta tahun lalu, T-Rex tersebut tengah berusaha menyergap Triceratops yang ingin dijadikannya mangsa.
Namun, binatang yang diyakini sebagai nenek moyang badak tersebut melawan dan keduanya pun berkelahi.
Sayangnya, hingga saat ini penemuan tersebut fosil tersebut tidaklah lengkap.
Baca Juga: Barack Obama Ungkap Keberanian Recep Tayyip Erdogan Perangi Islamophobia
Setelah ditemukan, fosil yang diberi nama Perkelahian Dinosaurus itu hanya pernah dilihat oleh sedikit ahli hingga saat ini.
Hebatnya, seperti dikutip dari Daily Star hingga saat ini garis besar tubuh kedua hewan, jejak kulit, luka-luka, termasuk gigi T-Rex yang tertancp di tubuh Triceratiops masih bisa dilihat.
Dibutuhkan waktu setahun untuk menggali 14 ton tulang, tetapi fosil tulang-tulang tersebut dijual.
Baca Juga: Indonesia - Vietnam Rayakan 65 Tahun Persahabatan, Tarian Hingga Lagu Indonesia Ditampilkan
Tetapi pada pekan ini, fosil-fosil tersebut dibeli oleh rekanan dari Museum Nasional Pengetahuan Alam Carolina Utara dengan harga yang tak disebutkan.
Pihak museum sendiri saat ini sudah merilis foto-foto dari fosil tersebut sebagai bentuk pengumuman pameran.
“Pelestariannya sangat fenomenal dan kami berencana menggunakan setiap inovasi teknologi yang tersedia untuk mengungkap informasi baru tentang biologi T-Rex dan Triceratops,” ujar Kepala Paleintologi Museum, Dr Lindsay Zanno.
Baca Juga: Jepang Buka Suara Terkait Kondisi Umat Muslim Uighur di Xinjiang, Ini Katanya
“Fosil ini akan selamanya mengubah pandangan kami mengenai dua dinosaurus favorit di dunia,” tambahnya.
Direktur dan CEO Museum Nasional Ilmu Pengetahuan Carolina Utara, Dr Eric Dorfman mengungkapkan pihaknya sangat senang tak akan menyianyiakan kesempatan unik ini.
“Tidak hanya kami bisa mengungkapkan detail yang tidak diketahui dari anatomi dan perilaku hewan ini, tetapi fasilitas baru dan program pendidikan kami memungkinkan terlibat dengan audiens secara lokal, di Carolina Utara dan seluruh dunia,” kata Dorfman.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.