WASHINGTON, KOMPAS.TV - Orang terdekat serta kolega petahanan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dikabarkan tengah bersiap untuk merayunya akui kekalahan.
Mereka dikabarkan menunggu hingga Desember atau ketika electoral collage ditutup, untuk melakukannya.
Mereka juga akan meminta Trump untuk melakukan rencana selanjutnya sesudah dirinya mundur dari Gedung Putih.
Baca Juga: Jepang Buka Suara Terkait Kondisi Umat Muslim Uighur di Xinjiang, Ini Katanya
“Tentangan secara hukum terus berlanjut, tetapi mereka yang dekat dengan presiden, dan terus terang presiden juga, mengerti bahwa apa yang mereka lakukan sia-sia,” ujar juru bicara senior pemerintahan dikutip dari NBC News.
Sejak dipastikan kalah dari Joe Biden setelah sang rival meraih 270 electoral vote, syarat yang ditetapkan untuk menjadi Presiden AS, Trump belum ingin mengakui kekalahannya.
Penerus Barack Obama tersebut bahkan menegaskan terjadinya kecurangan dalam pemilihan Presiden ini.
Transisi kekuasaan dari Trump ke Biden saat ini diyakini bakal mengalami hambatan setelah Trump menegaskan tak akan mundur dari Gedung Putih.
Dia dan sebagian besar stafnya terus berbicara di depan umum seolah-olah tetap akan menjabat sebagai Presiden AS pada masa jabatan keduanya.
Baca Juga: Dikabarkan Undang Kim Jong-Un ke Olimpiade 2020, Pemerintah Jepang Langsung Membantah
Penasihan Trump dikabarkan sudah memberikannya pandangan apa yang harus dilakukannya.
Menurut salah satu pejabat Gedung Putih, salah satu kesimpulan direkomendasikan penasihatnya adalah membiarkan Biden memasuki Gedung Putih pada 20 Januari nanti, sambil terus mempertanyakan hasil pemilihan.
Selain itu, secara bersamaan mengumumkan bahwa dia akan kembali mencalonkan diri pada tahun 2024 nanti.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.