WASHINGTON, KOMPAS.TV - Petahana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya mengakui Joe Biden sebagai pemenang pemilihan Presiden AS.
Meski begitu klaim terjadinya kecurangan terus diembuskan oleh pria berusia 74 tahun tersebut.
Trump kalah dari Biden melalui electoral collage. Secara keseluruhan Biden meraih 306 electoral vote.
Baca Juga: Presiden Sementara Peru Mundur Seusai Dua Orang Tewas dalam Unjuk Rasa yang Menentangnya
Sedangkan Trump hanya meraih 232 electoral vote. Sang petahanan merasa kecurangan terjadi dalam pemilihan ini.
Dia menegaskan hal itu yang membuatnya kalah. Padahal, apa yang dituduhkannya tak terbukti.
“Dia menang karena pemilu telah dicurangi. Tidak ada pengawas yang diizinkan untuk memperhatikan (penghitungan suara),” tulisnya di Twitter.
Bahkan dalam cuitannya tersebut, Trump kembali menyerang media yang menurutnya tak bersuara dalam masalah itu dan kerap memojokannya.
“Media palsu dan selalu diam, serta masih banyak lagi yang lainnya,” tambah Trump.
Baca Juga: Kim Jong-Un Dikhawatirkan Lakukan Gebrakan saat Joe Biden Dilantik Jadi Presiden AS, Apa Itu?
Trump sendiri sebelumnya sudah meluncurkan gugatan terkait curangan tersebut ke sejumlah negara bagian yang menjadi kunci.
Tetapi, dia tak bisa menyiapkan bukti yang akan menunjang tuduhannya. Sejauh ini gugatan yang dilakukannya tak membuahkan hasil.
Bahkan, pejabat pemilihan menegaskan pemilihan Presiden AS ini menjadi yang paling aman sepanjang sejarah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.