MOSKOW, KOMPAS.TV - Tindakan juara kelas ringan UFC, Khabib Nurmagomedov menyerang Presiden Prancis, Emmanuel Macron ternyata juga menimbulkan kontra.
Salah satu yang tak setuju dengan tindakannya adalah peraih medali emas Olimpiade asal Rusia, Karolina Sevastyanova.
Atlet senam ritmik itu menilai serangan verbal yang dilakukan Khabib merupakan pemicu kekerasan.
Baca Juga: Pengakuan Usain Bolt: Cristiano Ronaldo Lebih Cepat dari Saya
“Caranya memicu kekerasan sangat menyeramkan. Saya jelas menentangnya. Tidak benar memandang remeh hal itu,” ujarnya kepada R-Sport.
“Kita hidup di dunia yang tak stabil, dan berada di situasi yang tidak stabil karena banyak orang mengalami masa sulit,” tambah Sevastyanova.
Dia pun melihat apa yang dilakukan Khabib, karena dirinya dikuasai oleh amarahnya.
Savastyanova mengungkapkan apa yang dilakukan Macron itu sesuai dengan nilai dan adat kebiasaan masyarakat Prancis.
“Mereka hidup dengan perarturan yang diwariskan dari kebudayaan mereka,” katanya.
Baca Juga: Mohamed Salah Positif Covid-19, Absen Bela Liverpool Lawan Leicester City
Khabib sebelumnya menyerang Macron lewat akun Isntagramnya, setelah menganggap presiden Prancis itu menghina Islam.
Macron memang mengatakan dirinya tak akan melarang peredaran karikatur Nabi Muhammad.
Padahal bagi umat Islam, hal itu sangat dilarang. Sedangkan, Khabib dikenal sebagai penganut Islam yang taat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.