Hingga kini, belum diketahui kapan seluruh surat suara selesai dihitung.
Lambatnya penghitungan suara pada pemilu tahun ini, ditandai dengan reaksi beragam dari kedua kubu.
Pada Rabu dini hari, Joe Biden berkata di Delaware bahwa AS saat ini membutuhkan lebih banyak waktu untuk menentukan Presiden berikutnya.
“Kesabaran Anda sungguh terpuji,” ujarnya.
Baca Juga: DPR Sebut Kemenangan Donald Trump Akan Sangat Untungkan Indonesia, Dalam Hal Apa?
"Kami tahu, pemungutan suara awal seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. Pemungutan suara melalui surat memakan waktu cukup lama. Kami harus bersabar sampai kerja keras penghitungan suara selesai, dan itu tidak akan berakhir sampai setiap suara dihitung," tambahnya.
Sedangkan Trump menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mencela perluasan waktu penghitungan suara melalui pos. Ia menuding, cara ini rentan akan kecurangan.
Trump juga memohon, agar pemilihan sudah mengumumkan hasil pada hari yang sama dengan pemungutan suara.
Pada Rabu dini hari, dia mengatakan di hadapan pendukungnya, bahwa dia akan menggugat hasil pemilihan kepada Mahkamah Agung. Meskipun belum jelas jenis gugatan apa yang akan dia ajukan.
Hal itu memicu pernyataan dari manajer kampanye Biden, Jen O'Malley Dillion. "Jika presiden menepati ancamannya untuk menggugat ke pengadilan dan mencoba mencegah penghitungan suara yang tepat, kami juga memiliki tim hukum yang siap dikerahkan untuk menahan upaya itu. Dan kami akan menang," ujar Dillion.
Tabulasi suara secara rutin masih berlanjut setelah Hari Pemilihan. Sebagian besar negara bagian akan menetapkan aturan sendiri, kapan penghitungan suara akan selesai.
Baca Juga: DPR: Jika Joe Biden Menang, Indonesia Alami Kemunduran
Sebelumnya, AS juga pernah menjalani pemilu dengan hasil yang tidak bisa langsung diumumkan. Pada tahun 2000, Mahkamah Agung baru memberikan hasil pemilu pada 12 Desember, atau lebih dari satu bulan setelah Hari Pemilihan.
Keputusan ini diambil setelah suara dari Florida dihitung ulang dan akhirnya memberikan tahta kursi kepresidenan kepada George W. Bush dari Partai Republik. Sedangkan Al Gore dari Partai Demokrat harus berbesar hati menerima keputusan Mahkamah Agung.
FOTO: Petugas pemilu menghitung surat suara melalui pos hingga pagi hari, Rabu, 4 November 2020 di Pusat Penghitungan Suara di Milwaukee, AS.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.