MINNESOTA, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump merasa kesal ketika dirinya dipaksa harus melakukan pembatasan sosial saat kampanye di Minnesota.
Pada kampanye pemilihan Presiden AS yang dilakukannya di lapangan terbang Rochester, Minnesota, Jumat (30/10/2020) malam, hanya boleh dihadiri 250 orang.
Selain itu, pada kampanye tersebut setiap tempat duduk diberi jarak sekitar 1 hingga 2 meter, antara satu dengan yang lainnya.
Baca Juga: Mengharukan, Ini Pesan Terakhir Korban Penusukan dan Pemenggalan di Nice
Hal itu merupakan protokol kesehatan untuk menghambat penyebaran wabah Covid-19.
Meski begitu, banyak kerumunan di luar area kampanye dan tak menggunakan masker.
Trump pun menyerang Gubernur Minnesota yang berasal dari Demokrat, Tim Walz atas hal itu. Dia merasa sang gubernur ingin bermain-main dengannya.
Baca Juga: Berikan Dukungan untuk Prancis, Donald Trump: Teroris Islam Radikal Harus Dihentikan
“Dia adalah gubernur yang lemah dan buruk dalam pekerjaannya. Dia tak tahu apa yang dilakukannya,” ujar Trump dikutip dari Mirror.
“Banyak orang yang terluka (karena tak diizinkan masuk ke dalam kampanyenya),” lanjut presiden berusia 74 tahun itu.
Pada pidatonya, Trump juga mengeluh karena harus beradaptasi dengan pembatasan yang di desain untuk menghentikan penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Di Tengah Penyebaran Covid-19, Ribuan Orang Tetap Berkumpul Dalam Kampanye Trump
“Kita diberikan kesulitan oleh pemimpin kalian. Seperti yang Anda tahu ada sekitar 25.000 orag yang ingin masuk malam ini. Kita bisa melihat mereka,” katanya,
“Mereka ingin memberikan penghormatan dan berada di sini sejak lama. Mereka terus menunggu dan gubernur melakukan hal yang buruk,” tambah Trump.
Pria yang juga miliuner tersebut menegaskan bahwa pembatasan sosial ini cara Demokrat untuk mensabotase kampanyenya.
Baca Juga: Turki dan Yunani Dihantam Gempa dengan Magnitudo 7, Erdogan dan Mitsotakis Saling Menguatkan
“Jaksa Agung kalian yang merupakan orang kiri, Keith Ellison dan Gubernur Demokrat kalian berusaha untuk menggagalkan kampanye kami. Membungkam masyarakat Minnesota dan mengambil kebebasan serta hak kalian,” ujarnya.
Trump memang berusaha keras untuk bisa mengambil hati masyarakat Minnesota, mengingat di sana calon presiden dari Republik tak penah bisa menang sejak 1972.
Sebelumnya, calon presiden AS pilihan Demokrat, Joe Biden sudah lebih dulu melakukan kampanye di sana.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.