Kompas TV internasional kompas dunia

Kaum Muslim Serukan Boikot Produk Prancis

Kompas.tv - 27 Oktober 2020, 01:05 WIB
kaum-muslim-serukan-boikot-produk-prancis
Sebuah kertas bertuliskan seruan untuk memboikot produk Prancis dipajang di sebuah rak di supermarket di Sanaa, Yaman, Senin (26/10). (Sumber: AP Photo / Hani Mohammed)
Penulis : Vyara Lestari

DUBAI, KOMPAS.TV – Menyusul naiknya tensi ketegangan akibat pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron usai kasus pemenggalan seorang guru sejarah di Paris beberapa waktu lalu, kaum muslim di Timur Tengah menyerukan boikot atas produk Prancis.

Seruan boikot ini merupakan bentuk protes atas pernyataan Macron yang tidak akan melarang pencetakan karikatur Nabi Muhammad yang dianggap menghina agama Islam. Macron juga menyebut Islam sebagai agama yang tengah mengalami krisis di seluruh dunia. Pernyataan Macron telah menyulut kemarahan di kalangan kaum muslim di seluruh dunia.

Baca Juga: Prancis dan Turki Tegang, Presiden Prancis Tak Terima Dihina Erdogan

Di Kuwait, sejumlah toko telah menarik produk Prancis dari etalase mereka. Produk-produk ini di antaranya seperti keju Kiri, air kemasan Perrier dan yogurt Activia.     

Sejak Senin kemarin (26/10), tagar seruan dalam bahasa Arab untuk tidak berbelanja di supermarket Carrefour jadi trending di media sosial di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA). Pemilik jaringan supermarket asal Prancis di Timur Tengah segera mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa Carrefour di Timur Tengah dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan Majid Al Futtaim yang bermarkas di UEA. Perusahaan yang mempekerjakan 37 ribu orang itu menyatakan ‘bangga berasal dan bekerja untuk wilayah Timur Tengah’.

Seorang pemuda memegang poster Presiden Prancis Emmanuel Macron lengkap dengan cap injakan sepatu sebagai protes atas pernyataan sang presiden yang dianggap menghina agama Islam di Istanbul, Turki, Minggu (25/10). (Sumber: AP Photo / Emrah Gurel)

Para pengguna Twitter juga mengatakan Prancis hipokrit dan bias dalam menghadapi kaum muslim: pencetakan karikatur Nabi Muhammad disebut sebagai kebebasan berekspresi, sementara karikatur Yahudi dianggap sebagai ujaran kebencian.

Baca Juga: Macron Tegaskan Prancis Tidak Akan Menyerah

Pemimpin umat Islam dan Imam Besar Al-Azhar di Mesir, Sheikh Ahmed el-Tayeb, mengutuk pernyataan Macron dan menyebutnya sebagai upaya menyeret Islam dalam pusaran konflik politis.

Di Jalur Gaza, Palestina, sejumlah orang menggelar aksi protes di depan pusat kebudayaan Prancis sambil mengusung poster Macron yang disilang.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menjadi sosok paling vokal, menyebut kepala Macron perlu diperiksa dan bahwa Macron telah tersesat. Prancis segera membalas ucapan Erdogan dengan memanggil duta besar Turki di Paris.

Aksi protes para pedagang di Peshawar, Pakistan. Senin (26/10) mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap menghina agama Islam. (Sumber: AP Photo / Muhammad Sajjad)

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menyatakan, Macron sendiri yang memilih untuk menyulut sentimen anti-muslim dan dengan sengaja memprovokasi kaum muslim dengan mendukung pencetakan karikatur yang dianggap menghina Islam. Pakistan juga memanggil duta besar Prancis untuk melayangkan protes atas pengabaian Macron terhadap karikatur Nabi Muhammad.

Baca Juga: Presiden Turki Erdogan Sebut Presiden Prancis Emmanuel Macron Memerlukan Perawatan Mental

Sementara itu, dewan ulama Arab Saudi menyatakan bahwa kemarahan hanya akan membuat senang kaum ekstrimis yang hendak menyebarkan kebencian. Pemimpin Liga Muslim Dunia, Sheikh Mohammad al-Issa, menyatakan bahwa  kaum muslim tidak perlu bersikap berlebihan. Meski membenarkan bahwa karikatur Nabi Muhammad dianggap menghina Islam, namun pengaruh dan status Nabi Muhammad jauh lebih besar daripada yang digambarkan karikatur tersebut.

Ini bukan kali pertama Prancis harus berurusan dengan kebebasan berekspresi. Lima tahun lalu, teroris Al-Qaeda asal Prancis menyerbu dan membunuh 12 karyawan harian Charlie Hebdo karena telah mencetak karikatur Nabi Muhammad.

Baca Juga: Al Qaeda Ancam Charlie Hebdo Terkait Kartun Nabi Muhammad

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA


Sulawesi

Banjir Rendam 12 Kecamatan di Maros

22 Desember 2024, 23:51 WIB

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x