VATIKAN, KOMPAS.TV - Mantan wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu dengan Paus Fransiskus di Perpustakaan Pribadi Paus di Vatikan, Jumat (23/10/2020).
Jusuf Kalla menemui Paus bersama empat anggota dewan juri Zayed Award for Human Fraternity dan berbincang selama 70 menit.
Keempat dewan juri tersebut adalah Cathreine Samba Panza, mantan Presiden Republik Afrika Tengah, Adama Dieng, mantan wakil Sekjen PBB sekaligus penasihat Khusus Sekjen untuk Pencegahan Genosida.
Baca Juga: Niat Hati Ingin Ingin Lihat Matahari Terbit, Pendaki Ini Malah Bertemu Puma
Selain itu, juga ada Michaelle Jean, Gubernur Jenderal ke-27 serta Panglima Tertinggi Kanada, dan Kardinal Dominique Mamberti dari Pengadilan Teringgi Apostolic Signatura.
Pada kesempatan tersebut, Jusuf Kalla menyampaikan apresiasi pada Paus yang bekerja sama dengan Imam Besar Universitas Al Azhar Kairo, dalam mengangkat tentang persaudaraan kemanusian.
“Pertama saya menyampaikan salam daripada masyarakat Indonesia dengan tetap mengharapkan beliau datang ke Indonesia,” tutur Jusuf Kala dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Istri Kim Jong-Un Hilang dari Depan Publik, Spekulasi Merebak
“Saya sampaikan, saya pun ikut di dewan masjid, tapi kita harus membangun kebersamaan dalam kemanusiaan,” katanya.
Dalam pertemuan itu, Paus mengungkapkan pentingnya arti persaudaraan untuk sesama atau Human Fraternity.
Baca Juga: Penikaman Dua Wanita Berhijab di Paris Diinvestigasi sebagai Kejahatan Rasis, Ini Sebabnya
Hal itulah yang dijadikan pijakan dewan juri dalam memilih nominator Zayed Award for Human Fraternity, yang akan diumumkan Awal Februari 2021 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
Paus juga menegaskan sangat penting untuk menilai dengan baik mengenai kemanusiaan, kebersamaan dan bagaimana kedamaian di dunia ini.
“Karena kebersamaan itu tanpa memandang bangsa, suku, agama, dan sebagainya, tapi kita berbicara tentang kemanusiaan yang utuh, dan itu sangat penting,” tambahnya.
Baca Juga: Paus Francis Dukung Homoseksual dalam Film Dokumenter Francesco
Pertemuan di Vaktikan ini menjadi yang kedua bagi dewan juri dan panitia Zayed Award for Human Fraternity, dalam membicarakan kriteria penilaian bagi calon nominator.
Sebelumnya, pertemuan pertama dilakukan secara virtual, September lalu.
Zayed Award for Human Fraternity dicetuskan dari hasil kesepakatan antara Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar, Dr Ahmad Al Thayyib yang telah menandatangani dokumen bersejarah, Deklarasi Abu Dhabi, dalam Pertemuan Persaudaraan Manusia di Uni Emirat Arab, awal Februari 2019.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.