SEOUL, KOMPAS.TV - Angka kematian warga Korea Selatan yang telah divaksin flu bertambah menjadi 32 orang.
Meski begitu, Pemerintah Korea Selatan bersikeras bahwa kematian tersebut bukan dikarenakan vaksin flu yang mereka berikan.
Pemerintah Korea Selatan memberikan vaksin flu kepada warganya sejak bulan lalu untuk mengantisipasi wabah penyakit tersebut.
Baca Juga: Biden: Saya Akan Beralih dari Bahan Bakar Minyak
Setidaknya sebanyak 13 juta penduduk Korea Selatan telah divaksin flu.
Namun, meningkatnya angka kematian warga yang telah melakukan vaksinasi membuat masyarakat semakin ragu untuk melakukannya.
Meski begitu, Pemerintah Korea Selatan merasa yakin vaksin flu tersebut bukanlah penyebab kematian mereka.
Baca Juga: Debat Capres AS Hari Ini Berlangsung Lebih Tertib Dibanding Debat Pertama
Pihak yang berwenang pun memastikan vaksin flu itu tak berkaitan dengan kematian seorang remaja berusia 17 tahun.
Remaja berusia 17 tahun tersebut dilaporkan sebagai orang pertama yang meninggal setelah melakukan vaksin flu.
Baca Juga: Ada Aturan Baru di Sesi Terakhir Debat Capres AS
Perdana Menteri Korea Selatan, Chung Sye-kyun mengaku berduka cita atas kematian sejumlah warganya.
Namun, dia menegaskan vaksin flu itu bukanlah alasan atas kematian mereka.
“Sejauh ini para ahli mengatakan minimnya kaitan atas kemungkinan kematian karena vaksin itu, tetapi banyak masyarakat yang merasa gelisah,” katanya dikutip dari BBC.
Baca Juga: Debat Capres AS 2020: Dari Corona, Keterlibatan Asing, Pajak, Hingga Rasisme
Bahkan Masyakat Vaksin Korea menyarankan agar vaksinasi flu tersebut harus terus dilanjutkan.
Meski begitu, anjuran agar vaksinasi ditunda tetap menggema. Salah satunya dari Asosiasi Medis Korea (KMA).
“Kami tak meminta pemerintah sepenuhnya menghentikan vaksinasi, tapi ditunda sementara sekitar satu pekan untuk mencari tahu penyebab kematian itu,” ujar Pejabat KMA Min Yang-ki.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.