Los Angeles, Kompas TV - Layanan streaming Quibi pada Rabu mengatakan pihaknya bermaksud untuk menghentikan operasinya dan sedang memulai proses untuk menjual asetnya.
Pengumuman ini dilakukan hanya sekitar enam bulan setelah peluncurannya.
Menyoroti dominasi layanan lainnya seperti Netflix, Prime Video Amazon, Disney Plus dan Apple TV Plus atas penyedia layanan streaming yang lebih kecil, yang berjuang untuk mempertahankan anggaran konten mereka yang besar dan memiliki pustaka acara yang banyak.
Jeffrey Katzenberg, seorang pendiri Quibi seperti dilansir dari Reuters dalam sebuah pernyataan mengatakan,
“Dunia telah berubah secara dramatis sejak Quibi diluncurkan dan model bisnis mandiri kami tidak lagi dapat dijalankan,” ujarnya.
Quibi yang berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat ini menyajikan berita dan hiburan dalam episode berdurasi 10 menit atau kurang di ponsel.
Ketika dipromosikan pada awal peluncurannya, layanan ini untuk ditonton saat bepergian. Jasa layanan Quibi dihargai senilai $ 5 sebulan dengan iklan, atau $ 8 sebulan tanpa iklan.
Kepala Eksekutif Meg Whitman dan Katzenberg dalam sebuah surat kepada karyawan Quibi mengatakan,
“Kegagalan kami bukan karena kurang berusaha, kami telah mempertimbangkan dan menghabiskan setiap opsi yang tersedia bagi kami, "
Mereka juga mengatakan kegagalan tersebut bisa jadi karena idenya sendiri tidak cukup kuat untuk membenarkan layanan streaming mandiri atau karena waktunya.
Quibi, yang didukung oleh $ 1,8 miliar dari studio Hollywood dan investor lainnya, diluncurkan pada 6 April ketika penonton berlindung di rumah untuk membantu mencegah penyebaran virus corona.
Acara populer di layanan ini termasuk "Permainan Paling Berbahaya" yang dibintangi Liam Hemsworth dan Christoph Waltz dan "Pengadilan Chrissy" serta acara berita dan bincang-bincang seperti "Di Seluruh Dunia oleh BBC News" dan "Laporan oleh NBC News".
Quibi telah menghasilkan $ 3,3 juta dalam pendapatan langganan sejak diluncurkan selain penjualan iklan, Namun demikian menurut firma analitik Apptopia tren pendapatan menurun sejak Juli silam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.