TOKYO,KOMPAS.TV- Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga, dijadwalkan akan terbang dari Hanoi Vietnam Ke Jakarta pada Selasa (20/10) untuk melakukan pembicaraan bilateral dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Agenda pembicaraan kedua pemimpin, diantaranya menyangkut kerja sama pembangunan infrastruktur seperti rel kereta api dan pelabuhan. Sebelum bertolak ke Jakarta, PM Suga terlebih dahulu menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc, Senin (19/10).
Seperti dikutip dari Kyodo News, Suga kepada wartawan sebelum meninggalkan bandara Haneda Tokyo menuju Hanoi Minggu (18/10) mengatakan, kunjungan ini diharapkan dapat mendorong upaya untuk mencapai "Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka" serta membahas kerja sama ekonomi di tengah krisis Covid-19.
"Saya ingin menunjukkan tekad untuk berkontribusi pada perdamaian dan kemakmuran di kawasan menuju mewujudkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Suga yang berangkat dengan didampingi sang istri, Mariko Suga.
Dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi, PM Suga juga akan menegaskan rencana untuk mengadakan apa yang disebut pertemuan "dua-tambah-dua" antara menteri luar negeri dan pertahanan untuk memperkuat kerja sama keamanan.
Duta Besar Indonesia terpilih untuk Jepang, Heri Akhmadi pada Rabu (14/10) mengatakan, kunjungan Suga ke Indonesia adalah momentum bersama kedua negara dalam menjalin kerjasama erat Indonesia - Jepang.
"Mari kita membangun momentum ini untuk mempererat kerja sama di berbagai sektor di Indonesia dan Jepang", ujar Heri Akhmadi.
Lebih lanjut Heri Akhmadi menambahkan, pandemi Covid-19 telah berdampak kepada perekonomian Jepang. Indonesia perlu melakukan review strategis dan membuka ruang komunikasi untuk peluang yang baru selain perdagangan dan investasi.
Baca Juga: Pererat Kerjasama, PM Jepang Yoshihide Suga Akan Berkunjung ke Indonesia
Menuju Kawasan Indo Pasifik Bebas Terbuka
Menurut pejabat Kementerian Luar Negeri Jepang, dalam pertemuan Yoshihide Suga dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc, Senin (19/10), tercapai kesepakatan dengan Vietnam seputar adanya fasilitas arus lintas batas peralatan medis dan barang-barang lainnya. Hal ini dikarenakan, Jepang berupaya mendiversifikasi rantai pasokannya sehubungan dengan pandemi.
Selain itu, Jepang dan Vietnam juga melakukan kerjasama militer yang memungkinkan Jepang mengekspor peralatan dan teknologi pertahanan ke Vietnam. Termasuk pesawat patroli dan radar yang akan membantu meningkatkan kemampuan pengawasan di kawasan.
Kunjungan Suga ke Vietnam dan Indonesia, juga dilakukan karena adanya peningkatan kekuatan maritim China. Hal ini mendorong Jepang untuk mencari dukungan dari negara-negara di Asia Tenggara.
Seperti diketahui, Vietnam adalah salah satu penggugat dalam sengketa teritorial di Laut Cina Selatan, sedangkan zona ekonomi eksklusif Indonesia tumpang tindih dengan sembilan garis putus-putus Cina.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga bepergian dengan rombongan yang lebih kecil dari biasanya untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona.
Para rombongan menjalani tes reaksi berantai polimerase sebelum berangkat dan setelah kembali ke Jepang pada Rabu malam. Meski demikian, Suga dan beberapa anggota kelompoknya akan dibebaskan dari tes selama perjalanan, kata para pejabat. (Andy Lala)
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.