BISHKEK, KOMPAS.TV - Presiden Kyrgyzstan, Sooronbai Jeenbekov akhirnya memutuskan untuk mundur dari jabatannya.
Keputusan itu diambil Jeenbekov, Kamis (15/10/2020) waktu setempat setelah para pengunjuk rasa memintanya mundur.
Presiden berusia 62 tahun itu mengungkapkan keputusan tersebut diambilnya demi menghindari pertumpahan darah atas kekacauan politik di negaranya.
Baca Juga: Donald Trump: AS Perlu Pemimpin Seperti Xi Jinping, Kim Jong-Un dan Vladimir Putin
Unjuk rasa di Kyrgyzstan semakin memanas pada beberapa pekan terakhir. Mereka meminta perubahan parlemen.
Bahkan keributan sempat terjadi antara pengunjuk rasa. Kejadian itu sempat Jeebenkov memberlakukan jam malam.
Dia pun berusaha mempertahankan stabilitas keamanan negaranya dengan bantuan militer.
Baca Juga: Armenia-Azerbaijan Kembali Saling Serang, Rusia Marah dan Ingin Gencatan Senjata Dihormati
Namun dia menyadari, hal tersebut bakal mengubah situasi menjadi lebih buruk dan berpotensi menciptakan kekacauan.
“Saat ini, darah akan tertumpah dan itu tak bisa dihindari,” tutur Jeenbekov dikutip dari AP.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.