TOKYO, KOMPAS.TV - Korea Utara dalam parade militer di Pyongyang Sabtu (10/10) memamerkan rudal balistik jenis baru antar benua yang dapat diluncurkan dari kapal selam. Hal ini mengundang reaksi keras dari berbagai negara di antaranya Jepang dan Korea Selatan.
Dikutip dari situs berita NHK, Menteri Sekretaris Kabinet Jepang Kato Katsunobu kepada wartawan pada Senin (12/10) mengatakan, pemerintah Jepang akan mengumpulkan informasi dan menganalisisnya, sambil tetap mempertahankan kewaspadaan dan pengawasan yang diperlukan bersama Amerika Serikat dan sejumlah pihak.
Pemerintah, lanjut Kato, akan terus memperkuat kapabilitas pertahanan rudal Jepang secara menyeluruh guna merespons peningkatan ancaman yang semakin rumit dan beragam.
"Merespons ancaman yang semakin bervariasi dan kompleks, kami akan mencoba bekerja keras untuk memperkuat kemampuan sistem pertahanan rudal kami," ujar Kato.
Kato menjelaskan, secara umum perlengkapan pertahanan konvensional tidak akan cukup untuk menangkal beberapa rudal jenis baru.
Baca Juga: Kim Jong Un Pamer Rudal dan Senjata Baru di Parade Militer Korea Utara
Militer Korsel Siap Hadapi Rudal Korut
Sementara itu Kantor Kepresidenan Korea Selatan mengadakan rapat darurat Dewan Keamanan Nasional pada Minggu (11/10) guna membahas isu tersebut.
Militer Korea Selatan menyatakan kesiapannya untuk menanggapi ancaman apapun dari Pyongyang, dengan analisis mendetail bersama militer AS.
Korea Utara pada Sabtu (10/10) menampilkan persenjataan termutakhir dalam parade militer memperingati hari ulang tahun ke-75 Partai Buruh, partai berkuasa di Korut.
Dalam parade yang berlangsung di Lapangan Kim Il-sung Pyongyang, untuk pertama kalinya rudal balistik antar benua terbaru Korut diperlihatkan ke publik.
Baca Juga: Korea Utara Beri Peringatan pada Korsel, Ada Apa?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.