BAKU, KOMPAS.TV - Konflik Nagorno-Karabakh yang melibatkan Azerbaijan dan Armenia berpeluang berhenti untuk sementara.
Hal ini diyakini bisa terjadi setelah Menteri Luar Negeri Azerbaijan, Jeyhun Bayramov dikabarkan bakal temui mediator internasional.
Seperti dikutip dari TRT World, Bayramov mengungkapkan dirinya akan mengunjungi Jenewa karena urusan pekerjaan, Kamis (8/10/2020).
Baca Juga: Protokol Kesehatan Diterapkan Dengan Ketat Dalam Debat Cawapres AS
Dia disinyalir bakal bertemu perwakilan Prancis, Amerika Serikat (AS) dan Rusia yang bakal menjadi mediator untuk gencatan senjata antara Azerbaijan dan Armeina.
Prancis, AS da Rusia merupakan dwan Bersama Organisasi untuk Kemananan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE).
Sebelumnya, Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan sempat meminta bantuan OSCE untuk menjadi mediator gencatan senjata.
Baca Juga: Eks Polisi Pembunuh George Floyd Bebas Bersyarat Setelah Bayar Jaminan Rp 14,7 Miliar
Pashinyan juga meyakini Presiden Rusia, Vladimir Putin akan turun tangan agar gencatan senjata terjadi.
Pasalnya, Armenia dan Azerbaijan merupakan anggota dari Pakta Organisasi Keamanan Bersama (CSTO).
Baca Juga: Debat Cawapres AS: Harris Tuding Penanganan Corona Rezim Trump Sebagai Kegagalan Terbesar
Putin sendiri ingin agar kedua negara bisa segera melakukan gencatan senjata agar perdamaian kembali terjadi di wilayah Kauskasus.
Putin sendiri dikabarkan sudah berdialog dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengenai konflik Nagorno-Karabakh.
Menurut Juru Bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov kedua sudah berbicara melalui telepon, Rabu (7/10/2020).
Baca Juga: Debat Cawapres AS: Pence Serang Harris Soal Vaksin Covid-19
Aliyev dikabarkan menghubungi Putin untuk memberi selamat ulang tahun ke-68. Di sela-sela itu, pemimpin Rusia mencoba membicarakan mengenai konflik itu.
Konflik Nagorno-Karabakh sudah terjadi sejak Minggu (27/9/2020). Kedua negara telah bersengketa mengenai wilayah itu sejak keduanya merdeka dari Uni Sovyet.
Nagorno-Karabakh sebenanya berada di wilayah Azerbaijan, namun Sebagian besar masyarakatnya merupakan etnis Armenia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.