HENAN, KOMPAS.TV - Sebuah kejadian mengerikan dan sadis terjadi di sebuah depot pengiriman logistik dengan ditemukannya 5.000 hewan telah mati.
Ribuan hewan yang mati itu ditemukan di berada di dalam kardus di stasiun logistik Dongxing, Kota Luohe, provinsi Henan, China, pekan lalu.
Hanya ada 200 hewan yang berhasil diselamatkan oleh grup penyelamat binatang lokal dalam keadaan hidup.
Baca Juga: UEA dan Israel Kerja Sama di Bidang Sinematografi, Pembuat Film Palestina dan Arab Menentang
Hewan yang mati antara lain adalah kelinci, hamster, kucing dan anjing.
“Stasiun itu penuh sesak dengan kardus pengiriman berisi ribuan hewan yang telah mati, dan seluruh tempat berbau bangkai yang membusuk,” ujar pemilik grup penyelamat binatang, Utopia, Sister Hua seperti dikutip dari CBS News.
“Saat itu seperti di neraka hidup,” lanjutnya. Menurut Hua, semua binatang itu disimpan dalam sangkar plastik atau logam yang dibungkus dalam kotak karton dengan lubang pernapasan.
Baca Juga: Idap Penyakit Misterius, Jantung Wanita Ini Berhenti Berdetak 8 Kali
Namun, binatang-binatang itu diletakan di dalam kardus tanpa diberikan makanan atau air sekitar selama sepekan sebelum akhirnya mereka ditemukan.
“Jelas mereka mati karena sesak napas, dehidrasi dan kelaparan,” tuturnya. Hua mengatakan hewan-hewan itu tampaknya dibeli secara daring atau online.
Baca Juga: Erdogan Ingin Azerbaijan Terus Serang Armenia, Turki Siap Membantu
Tetapi, kemudian mereka terlantar di depot logistik karena pengambilan untuk pengiriman yang terlambat.
Kemungkinan hal itu karena perusahaan logistic yang terlibat menolak untuk mendatangano pengiriman yang melanggar hokum tarnsportasi.
Hukum di China memang melarang adanya pengiriman hewan hidup dalam kemasan yang normal.
Baca Juga: Doakan Donald Trump Sembuh dari Covid-19, Pendukungnya Malah Tak Pedulikan Protokol Kesehatan
“Tragedi ini terjadi karena adanya miskomunikasi antara perusahaan pengiriman dan inkonsistensi dari implementasi regulasi pengiriman. Tentu saja, baik pembeli dan penjual sama-sama beryanggung jawab juga,” tuturnya.
Menurut Global Media, perusahaan pengiriman yang terlibat, Yunda, mengaku belum mengetahui tentang insiden ini.
Namun, mereka mengonfirmasikan stafnya memang mengizinkan hewan hidup untuk dikirimkan dengan lubang di kardus.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.