WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah meminta maaf atas tindakan pihaknya yang menembak dan membakar jasad pejabat Korea Selatan.
Namun menurut pelarian Korea Utara, Hyun Seung-lee, tak mungkin Kim Jong-un tak tahu mengenai rencana penembakan tersebut.
Hyung Seung-lee yang kini tinggal dan bekerja di Washington DC, Amerika Serikat (AS) menegaskan Kim Jong-un pasti tahu mengenai situasi sebelum pembunuhan brutal itu terjadi.
Baca Juga: Azerbaijan dan Armenia Kembali Bentrok, 2 Helikopter Ditembak Jatuh
“Semua keputusan besar berada di tangan Kim, bisa jadi juga berasal dari adik perempuannya, Kim Yo-jong,” tutur Hyun Seung-lee kepada UPI.
“Saat ini, pihak militer pasti melapor kepada atasannya, mendapatkan keputusan dan meneruskannya dengan eksekusi,” tambahnya.
Menurut Hyung Seung-lee, militer Korea Utara mengambil tindakan drastis tersebut karena sistem insentif yang berfungsi untuk menghargai tindakan seperti itu.
Baca Juga: Kejam, Istri Mantan Pemain Timnas Turki Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Nyawa Suaminya
Hyung Seung-lee pun membandingkan dengan apa yang terjadi kepada Park Wang-ja, turis Korea Selatan yang ditembak prajurit Korea Utara di Gunung Kumgang.
Ketika Park Wang-Ja meninggal di 2008, sang penembak mendapatkan kompensasi dan menerima medali kehormatan.
Baca Juga: Perdana Menteri Lebanon Mustapha Adib Mundur Meski Belum Lama Menjabat, Ini Alasannya
“Saat ini pihak Korea Utara kemungkinan memberitahu rakyatnya mereka telah membunuh musuh, yaitu Korea Selatan,” kata Hyung Seung-lee.
Pihak Korea Selatan melaporkan seorang pejabatnya tewas setelah menghilang dari kapal patroli perikanan yang tengah berada 6 mil dari garis kontrol militer.
Kim Jong-un kemudian meminta maaf atas tragedi tersebut lewat surat yang dikirimkan kepada Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in.
Baca Juga: Kritik Donald Trump, Jurnalis Wanita Ini Gagal Terima Penghargaan Internasional
Pemimpin generasi ketiga Korea Utara tersebut menegaskan tragedi tersebut sebagai kejadian memalukan yang seharusnya tak terjadi.
Sebelumnya, disinyalir pejabat tersebut sampai di daratan Korea Utara dan langsung ditangkap oleh tentara.
Korea Utara sendiri dikabarkan memberlakukan hukuman tembak di tempat bagi orang-orang yang masuk secara ilegal, demi menanggulangi wabah Covid-19.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.