KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV – Menteri Luar Negeri Malaysia Hishamuddin Hussein mengeluarkan pernyataan keras sehubungan dengan kisruh politik di negaranya.
“Jika ada anggota pemerintahan yang bertekad untuk menarik dukungan mereka dari pemerintah saat ini, pilihan yang terbaik adalah mundur,” kata Hishammuddin seperti dilansir dari The Star Malaysia.
Selain itu, menurutnya pemimpin oposisi Anwar Ibrahim harusnya malu atas upayanya untuk mengambil alih Pemerintah Federal, saat negara tengah berjibaku menghadapi pandemi Covid-19.
Hishamuddi menambahkan, Anwar tidak memperhatikan permasalahan yang dihadapi masyarakat Malaysia saat ini, dan hanya ingin memenuhi agenda pribadinya menjadi perdana menteri.
“Secara pribadi, UMNO (United Malays National Organization) seharusnya tidak menerima propaganda Anwar. Saya yakin tujuan utama konferensi persnya adalah untuk mengalihkan fokus pada hari pemungutan suara di Sabah mendatang,” kata Mantan Wakil Presiden Umno itu dalam sebuah pernyataan, Kamis (24/9/2020).
Anwar Ibrahim menggelar konferensi pers pada Rabu (23/9/2020), mengklaim bahwa ia mendapat dukungan mayoritas dari anggota parlemen untuk membentuk Pemerintah Federal berikutnya.
Hishammuddin mengatakan, pernyataan bahwa Anwar memiliki dukungan mayoritas untuk membentuk pemerintahan bukanlah hal baru yang mengejutkan.
Propaganda seperti itu sudah berkali-kali dilakukan Anwar. Ia pernah mengatakan sebelumnya pada April 2008, September 2008, dan Februari 2020.
"Kalau memang mendapat dua pertiga dukungan dari Dewan Rakyat, tolong diungkap ke publik berapa anggota DPR yang mendukungnya, termasuk dari UMNO yang sudah berkhianat," ujarnya.
Hishammuddin mengatakan, partai seharusnya memfokuskan upayanya untuk memenangkan pemilihan negara bagian Sabah.
“Prinsip saya jelas dan tegas, saya setuju bergabung dengan kabinet berdasarkan prinsip dan dukungan kepada Perdana Menteri Muhyiddin Yassin untuk memimpin negara,” ujarnya.
"Dalam segala bentuk ketidakpastian, semua menteri kabinet dan anggota parlemen pemerintah harus memberikan dukungan penuh kepada perdana menteri.
“Janganlah kita memegang jabatan senior pemerintahan, menikmati semua keuntungannya, tetapi pada saat yang sama, tidak mendukung kepemimpinan. Biarlah ini menjadi pengingat bagi semua Menteri, wakil menteri, dan pimpinan perusahaan terkait pemerintah yang telah ditunjuk,” kata Hiskammuddin.
“Kita harus memfokuskan upaya kita untuk membangun kembali negara dan tidak terlibat dalam taktik politik yang tidak membawa manfaat,” tambahnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.