BANGKOK, KOMPAS.TV - Sebuah plakat yang melambangkan transisi Thailand menuju demokrasi, telah dihilangkan, kurang dari 24 jam setelah dipasang oleh demonstran anti-pemerintah di sebuah lapangan kerajaan yang bersejarah.
Demonstrasi akhir pekan lalu adalah aksi terbesar yang dilakukan tahun ini di Thailand. Pengunjuk rasa berjanji akan terus maju dengan tuntutan untuk melakukan pemilihan umum dan reformasi monarki. Plakat dipasang di lapangan Sanam Luang pada hari Minggu untuk menggantikan plakat sebelumnya yang hilang secara misterius tiga tahun lalu.
Senin pagi, wartawan yang pergi ke lapangan Sanam Luang, melihat semen yang mengeras menggantikan tempat plakat tersebut. Beberapa petugas polisi kemudian tiba beberapa saat kemudian. Tidak jelas siapa yang memerintahkan pencopotan plakat tersebut dan kapan plakat dilepas.
Seperti dilansir dari Associated Press, Taiwuth Kankaew, Direktur Departemen Pekerjaan Umum Otoritas Metropolitan Bangkok, yang bertanggung jawab untuk mensurvei dan memperbaiki kerusakan di Sanam Luang, mengatakan tidak tahu siapa pelaku yang mencopot plakat itu.
Pada hari Minggu, sekelompok aktivis telah mengebor lubang di Lapangan Sanam Luang. Mereka melakukan upacara ritual agama Budha, kemudian meletakkan plakat kuningan bundar pada semen untuk memperingati revolusi 1932 yang mengubah Thailand dari monarki absolut menjadi monarki konstitusional.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.