PARIS, KOMPAS.TV - Kelompok teroris Al Qaeda mengancam keputusan majalah Prancis, Charlie Hebdo yang kembali memuat kartun Nabi Muhammad.
Al Qaeda pun mengancam akan melakukan tindakan serupa seperti pembantaian yang menimpa majalah tersebut pada 2015.
Majalah Charlie Hebdo meluncurkan edisi spesial dengan kembali menerbitkan kartun Nabi Muhammad.
Baca Juga: Anak Hasil Hubungan Terlarang Raja Belgia Berjuang dapatkan Gelar Kerajaan
Sebelumnya pada 2015, Charlie Hebdo memuat kartun Nabi Muhammad yang kemudian berlanjut dengan penembakan di kantor mereka.
Sebanyak 12 orang tewas tewas karena penembakan tersebut. Para penembak pun saat ini tengah menjalani pengadilan.
Seperi dikutip dari NDTV, pada ancaman Al Qaeda disebutkan bahwa mereka salah bahwa apa yang terjadi pada 2015 menjadi satu-satunya.
Baca Juga: Sadis, Kim Jong-Un Pamerkan Jenazah Tanpa Kepala Pamannya yang Dieksekusi di Korea Utara
Mereka juga mengirim ancaman yang sama kepada Presiden Prancis, Emmanuel Macron, seperti yang mereka kirimkan pada pendahulunya, Francois Hollande yang menjadi presiden pada penyerangan 2015.
Macron sendiri mendukung penerbitan kartun Nabi Muhammad sebagai bentuk dukungannya kepada kebebasan berekspresi yang selalu menjadi landasan negara Prancis.
Sementara itu Direktur Charlie Hebdo, Laurent Sourisseau sempat mengutarakan dirinya tak menyesal menerbitkan kartun tersebut.
Baca Juga: Ternyata Pangeran George dan Putri Charlotte Tanpa Gelar Kerajaan di Sekolah
“Yang saya sesali adalah sedikit orang berjuang untuk membela kebebasan,” ujar pria yang terluka dalam penyerangan itu di pengadilan.
“Jika kami tak memerangi kebebasan, kami hidup seperti budak dan telah mempromosikan ideologi yang telah mati,” tambahnya.
Selain ancaman dari Al Qaeda, upaya Charlie Hebdo tersebut juga mendapat tentangan dari sejumlah negara Islam seperti Iran, Pakistan dan Tuki.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.