Kompas TV internasional kompas dunia

Turki Menentang Keinginan Kosovo Tempatkan Kedutaan Besar untuk Israel di Yerusalem,

Kompas.tv - 6 September 2020, 19:35 WIB
turki-menentang-keinginan-kosovo-tempatkan-kedutaan-besar-untuk-israel-di-yerusalem
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (Sumber: AP)
Penulis : Haryo Jati

ANKARA, KOMPAS.TV - Kosovo yang merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduknya muslim di Eropa melakukan sebuah langkah mengejutkan.

Mereka dikabarkan bakal melakukan hubungan diplomatik dengan Israel dan berencana menempatkan kedutaan besar mereka di Yerusalem.

Langkah tersebut dinilai bahwa Kosovo menyetujui Yerusalem, yang tengah disengketakan dengan Palestina, sebagai Ibu Kota Israel.

Baca Juga: Membanggakan! 8 Pemuda Indonesia Bantu Turki Temukan Cadangan Gas Terbesar

Langkah tersebut mendapat tentangan dari Turki. Mereka kecewa dengan sikap Kosovo yang notabene sebuah negara muslim.

Turki menilai sikap Kosovo tersebut telah menyakiti bangsa Palestina dan melanggar Resolusi PBB.

“Kami meminta agar seluruh pemimpin Kosovo untuk memenuhi keputusan PBB dan menahan diri dari langkah-langkah yang akan merusak status sejarah dan hukum Yerusalem,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki dikutip dari Anadolu Agency.

Baca Juga: Setelah Hagia Sophia, Turki Kembali Ubah Museum Jadi Masjid

“Hal itu juga bisa mencegah Kosovo untuk diakui oleh negara-negara lain di masa depan,” lanjut pernyataan tersebut.

Resolusi PBB telah menekankan bahwa masalah Palestina hanya dapat diselesaikan dengan negara Palestina yang merdeka, berdaulat dan dan berkelanjutan secara geografis.

Pada resolusi tersebut, juga ditetapkan bahwa Yerusalem Timur menjadi Ibu Kota Palestina berdasarkan perbatasan sebelum 1967.

Turki sendiri sebelumnya merupakan salah satu negara yang mengakui Kosovo pada 2008, yang ketika itu ingin memisahkan diri dari Serbia.

Baca Juga: Turki Sebut Uni Emirat Arab Hipokrit usai Jalin Kerja Sama dengan Israel

Turki pun merasa dikhianati oleh Kosovo. Mereka merasa langkah yang dilakukan oleh Kosovo itu telah melanggar konstitusi dari hukum internasional.

“Kami merasa tidaklah bernar membangun proses ini (pengakuan Kosovo) dengan melawan hukum internasional, khususnya yang membuat masyarakat Palestina, yang tanahnya tengahdi okupasi tersiksa,” tambahnya.

Presiden Kosovo, Hashim Tachi sebelumnya mengungkapkan negaranya siap melakukan relasi diplomatik dengan Israel.

Baca Juga: Erdogan Serang Pemimpin Prancis dan Yunani Rakus serta Tak Kompeten

“Saya menyambut baik pernyataan Perdana Menteri Israel (Benjamin) Netanyahu mengenai keinginan mulia untuk mengakui Kosovo dan memelihara hubungan diplomatik,” tulisnya di Twitter.

“Kosovo tetap mempertahankan janjinya menempatkan misi diplomatis di Yerusalame,” tambahnya.

Sebelum Kosovo, negara dengan mayoritas muslim lainnya, Uni Emirat Arab (UEA) telah melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x