PYONGYANG, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un sempat dikabarkan mengalami koma setelah tak muncul di hadapan umum selama beberapa saat.
Kala itu, dia malah menyerahkan sebagian tugasnya kepada sang adik Kim Yo-jong, yang kemudian dijadikan olehnya sebagai pemimpin nomor dua Korea Utara.
Keputusannya tersebut malah membuat Kim Jong-un dirumorkan tengah koma, pada bulan lalu dan foto-fotonya yang beredar palsu.
Baca Juga: Pelarian Korea Utara: Kim Jong-Un Rela Bunuh Keluarga untuk Pertahankan Kekuasaan
Namun, Kim Jong-un kemudian membuktikan dirinya baik-baik saja dan memimpin rapat politbiro tak lama setelah rumor tersebut merebak.
Menurut pakar dari Institut Pendidikan China-Amerika, Sourabh Gupta, Kim Jong-un saat itu tengah memutuskan untuk bersembunyi.
Dia mengatakan pemimpin generasi ketiga Korea Utara itu tengah panik dengan ancaman kepadanya.
“Pemimpin Korea Utara terbiasa menghilang saat kesulitan sudah memojokkan mereka. Mereka menurunkan palka dan bersembunyi di bunker,” katanya dikutip dari Express.
“Ketika wabah Covid-19 pertama kali mendera Korea Utara, Kim Jong-un menghilang. Parlemen Korea Utara pada dasarnya tak berfungsi dan dia menghilang dalam waktu lama,” lanjut Gupta.
Baca Juga: Kim Yo-Jong Menghilang, Cara Kim Jong-Un Lenyapkan Potensi Ancaman?
Dia mengungkapkan ketika Korea Utara dalam keadaan genting, Kin Jong-un selalu memutuskan menghilang dan baru kembali setelah krisis mereda.
“Saya yakin sepertI di Korea Selatan, Korea Utara merasakan wabah kedua Covid-19. Selain itu, Angin topan besar datang dan sanksi begitu menyulitkan. Korea Utara dalam keadaan buruk,” tutur Gupta.
“Semua keadaan ini menyulitkan Kim untuk menghadapinya. Dia mencoba mendelegasikan wewenang, termasuk kepada aiknya, yang kini juga menghilang,” sambungnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.