TEHERAN, KOMPAS.TV - Keputusan Dewan Keamanan (DK) Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menolak proposal embargo senjata disambut baik oleh Iran.
Sebelumnya, Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengusulkan proposal agar embargo senjata Iran diperpanjang.
Pada rapat DK PBB, Jumat (14/8/2020) waktu setempat hanya disetujui oleh Republik Dominika.
Baca Juga: AS Ingin Embargo Senjata Iran Diperpanjang, DK-PBB Akan Lakukan Pemungutan Suara
Padahal agar proposal perpanjangan itu disetujui, AS membutuhkan 9 voter yang setuju.
Sedangkan Rusia dan China menolak memberikan persetujuan agar embargo tersebut diperpanjang.
Sementara itu 11 dari 15 anggota DK PBB, termasuk Prancis, Jerman dan Inggris memutuskan abstain.
Presiden Iran, Hassan Rouhani pun sedikit mengejek kegagalan AS dalam usahanya untuk memperpanjang embargo negaranya.
Baca Juga: Pimpin Sidang DK PBB, Menlu Retno Dorong Diplomasi Perdamaian di Tengah Pandemi
“Saya tak ingat AS mempersiapkan proposal selama beberapa bulan untuk menyerang Iran, dan hanya mendapat satu voting,” katanya dikutip dari The Guardian.
“Namun kesuksesan terbesar adalah AS dikalahkan dalam konspirasi ini secara memalukan,” lanjutnya.
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi juga ikut meledek kegagalan AS, yang selama ini dikenal sebagai negara adidaya.
“Selama 75 tahun sejarah PBB, AS tak pernah terisolasi seperti ini,” tuturnya.
Baca Juga: Adiknya Meninggal, Donald Trump Beri Pesan Mengharukan
Embargo senjata Iran memang akan kadaluarsa di bawah perjanjian nuklir antara Iran dengan sejumlah negara besar pada 2015.
Pada perjanjian tersebut, embargo itu akan diangkat asal Iran mengurangi program nuklir mereka.
Sedangkan AS yang sempat ikut dari perjanjian tersebut memutuskan keluar pada 2018 lalu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.