Kompas TV feature tips, trik, dan tutorial

Hetikan Buang Air Bekas Cucian ke Dalam Kloset, Septic Tank Bisa Lebih Cepat Penuh

Kompas.tv - 26 November 2022, 09:41 WIB
hetikan-buang-air-bekas-cucian-ke-dalam-kloset-septic-tank-bisa-lebih-cepat-penuh
Ilustrasi. Beberapa orang mungkin sering membuang air sabun atau air bekas cucian pakaian ke dalam kloset. Jika kamu juga sering melakukannya, sebaiknya hentikan.(Sumber: Kompas.com)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV – Beberapa orang mungkin sering membuang air sabun atau air bekas cucian pakaian ke dalam kloset. Jika kamu juga sering melakukannya, sebaiknya segera hentikan.

Air sabun atau air bekas cucian yang dibuang ke kloset dapat memberikan dampak buruk terhadap septic tank atau tangki septik.

Mengutip Kompas.com, Senin (31/10/2022), air sabun atau air bekas cucian mengandung banyak zat kimia.

Zat kimia yang terkandung tersebut dapat menyebabkan mikroba pengurai atau makhluk pengurai yang ada di dalam septic tank cepat mati.

Baca Juga: Cara Bersihkan Kerak Kloset, Hanya dengan Bahan Dapur Ini Jadi Kinclong Lagi

Padahal, mikroba pengurai yang ada di dalam septic tank tersebut berperan penting mengurai limbah.

Jika mikroba atau bakteri pembusuk itu mati, proses penguraian limbah di septic tank akan berjalan lebih lambat.

Dampaknya tentu saja menyebabkan septic tank menjadi lebih cepat penuh dan menimbukan bau tidak sedap.


 

Bukan hanya itu, volume limbah atau air bekas cucian jauh lebih banyak daripada buangan kloset, dan menyebabkan septic tank lebih cepat penuh.

Oleh karena itu, sebaiknya mulailah berhenti membuang air sabun atau air bekas cucian ke dalam kloset yang terhubung ke septic tank.

Selain menghindari membuang air bekas cucian ke kloset, sebaiknya perhatikan juga proses pembersihan kloset.

Baca Juga: Berpotensi Lebih Kotor dari Kloset, Ini Tips Membersihkan Lap Dapur dari Bakteri

Gunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan memang untuk membersihkan kloset atau toilet.  

Pastikan untuk tidak terlalu menggunakan bahan dengan kandungan asam yang terlalu tinggi.




Sumber : Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x