KOMPASTV - Beberapa waktu lalu juga beredar sebuah imbauan untuk mematikan ponsel, laptop. dan alat elektronik lain pada dini hari. Imbauan ini disebarkan karena akan ada radiasi tinggi akibat pancaran cahaya kosmik.
Imbauan mematikan ponsel dan barang elektronik lain karena radiasi kosmik merupakan pesan berantai yang beredar sejak tahun 2017 lalu. Dilansir dari Tribunnews.com pada 27 Juli 2018, pesan tersebut beredar ketika fenomena gerhana pada tahun 2017 lalu.
Kabag Humas Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau Lapan Jasyanto menegaskan, informasi dalam pesan berantai adalah hoaks. Dan pesan berantai itu kembali diedarkan di Indonesia pada tahun 2022 ini.
Pesan serupa juga ditemukan beredar di India melalui temuan Vishvasnews.com pada 23 Agustus lalu. Pesan tersebut berisi narasi yang sama tetapi dengan waktu dan bahasa yang berbeda. Badan Antariksa India Isro juga membantah ada peringatan untuk mematikan ponsel.
“pesan itu tampaknya tipuan dan tidak ada bukti yang kredibel tentang peristiwa semacam itu. Selain itu, tidak ada hubungan yang diketahui tentang modulasi sinar kosmik saat ponsel digunakan” ujar Isro. Faktanya, bumi terus-menerus terkena sinar kosmik. Namun medan magnet atmosfer bertindak sebagai perisai atau pelindung sehingga bumi tidak dirugikan oleh keberadaan sinar ini.
Narasi yang beredar mencatut nama NASA, tetapi tidak ditemukan imbauan terkait larangan menggunakan ponsel atau benda lain di situs ataupun media sosial badan penerbangan dan antariksa Amerika Serikat atau NASA.
Jadi, narasi yang menyatakan imbauan mematikan ponsel, laptop, dan alat elektronik lainnya pada dini hari karena akan ada radiasi tinggi akibat pancaran cahaya kosmik adalah tidak benar atau hoaks.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.