SOLO, KOMPAS.TV - Dalam momen hari raya Iduladha, warga mendapatkan pasokan daging yang melimpah. Salah satu daging yang dibagikan adalah daging kambing.
Banyak warga yang langsung mengolah daging untuk disantap. Namun, ada juga yang memilih untuk menyimpan daging untuk disantap atau diolah kemudian hari.
Meski demikian, perlu diperhatikan batas maksimal penyimpanan daging kambing,
Seperti dijelaskan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), daging merah tersebut aman disimpan hingga beberapa waktu ke depan. Untuk daging kambing giling misalnya, bisa bertahan selama satu hingga dua (1-2) hari ke depan sebelum dimasak atau dibekukan.
Sementara untuk daging yang sudah dimasak atau diolah, daging kambing bisa bertahan sekitar tiga sampai lima (3-5) hari di kulkas.
Untuk penyimpanan daging kambing lebih lama, bisa digunakan dengan penyimpanan metode beku yang dimasukkan ke dalam freezer. USDA menyatakan daging tersebut bisa bertahan selama enam hingga sembilan (6-9) bulan bila disimpan dalam freezer.
Baca Juga: Benarkah Daging Sapi dan Kambing Tidak Boleh Dicuci? Ini Jawaban Ahli Gizi
Dilaporkan Kompas TV, Hari Purnomo dalam buku Teknologi Pengolahan dan Pengawetan Daging terbitan Universitas Brawijaya Press menjelaskan, pengawetan daging merupakan cara menghambat perubahan-perubahan yang dapat membuat daging tak layak konsumsi.
Cara pengawetan daging tanpa kulkas bisa dilakukan dengan dua cara, yakni pengasapan dan curing.
Pengasapan merupakan proses pengawetan dengan mengasapi daging pada suhu dan jangka waktu tertentu.
Pengawetan daging dengan asap dapat dilakukan dengan metode pengasapan panas, pengasapan dingin maupun campuran dari kedua metode itu.
Adapun pengasapan dilakukan dalam rentang waktu 4 hingga 8 jam di lemari pengasapan.
Dalam model tradisional, pengasapan dilakukan di ruang asap yang disebut smoke house. Daging digantung pada rak asap atau kayu yang terdapat pada ruang asap.
Baca Juga: Mengolah Daging Kurban Jadi Sate Ternyata Tidak Disarankan, Kenapa?
Curing adalah mengawetkan daging dengan menambahkan bahan kimia seperti NaCl, Na-nitrit, Na-nitrat dan gula, serta bumbu-bumbu lainnya.
Adapun curing dimaksudkan untuk memperoleh warna, tekstur dan aroma yang stabil pada daging serta mengurangi pengerutan. Selain itu, metode ini dipastikan dapat memperpanjang masa simpan daging.
Salah satu pengawetan bermetode curing dapat dilakukan memakai garam.
Konsentrasi garam lebih dari enam persen pada fase cair akan menghambat bakteri Achromobacter dan Pseudomonas, dua bakteri paling dominan yang merusak daging.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.