KOMPASTV - Mahasiswa dari berbagai penjuru Ibu Kota berkumpul di Gedung DPR, Senin 11 April lalu. Mereka melakukan unjuk rasa menolak wacana perpanjangan jabatan Presiden Joko Widodo.
Pada unggahan di akun resmi instagram, BEM SI mengutarakan isi 4 tuntutan yang diajukan dalam demontrasi, Senin 11 April 2022. Selain menghentikan wacana penundaan pemilu, massa juga meminta kestabilan harga bahan pokok. Namun akhirnya situasi mulai tidak kondusif. Tiba-tiba saja kericuhan pecah menjelang sore hari.
Pimpinan DPR dan kapolri saat menemui massa pengunjuk rasa di DPR menjelaskan, tidak ada proses politik wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden di DPR. DPR menyebut pemilu 2024 tidak akan ditunda, karena tahapan pemilihan umum sudah berjalan, terlebih presiden telah melantik anggota KPU dan Bawaslu pada Selasa 12 April lalu. Proses politik yang berjalan di DPR saat ini adalah fokus persiapan tahapan pemilu.
Namun, tindakan tidak terpuji terjadi. Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando menjadi korban pemukulan dan mendapat perlakuan tidak pantas saat unjuk rasa yang berlangsung di depan gedung DPR, ricuh.
Ade Armando yang datang ke gedung DPR untuk ikut mendukung aspirasi BEM SI mengalami luka-luka akibat pemukulan dan mendapat perlakuan tidak pantas hingga ditelanjangi.
Polisi memastikan massa yang mengeroyok dosen Universitas Indonesia Ade Armando bukanlah mahasiswa. Kepolisian telah melakukan penyelidikan, dan menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.