Tuntul menjadi salah satu barang yang tidak boleh ketinggalan. Tak ada ritual khusus saat menyalakan lampu Tuntul.
Hanya saja, warga terbiasa melafazkan ayat suci Al-Quran ketika melakukan tradisi tersebut. Tuntul mulai menyala menerangi lingkungan dan cahaya temaram di tiap rumah.
Dengan berbagai cara, warga merayakan Monuntul tanpa mengurangi makna yang telah menyertai mereka selama ratusan tahun.
Anak-anak tidak ketinggalan memaknai tradisi tuntul. Anak-anak berkreasi dengan membuat obor sebagai tuntul yang dapat dibawa berkeliling.
Monuntul pun akan selalu menerangi malam-malam terindah saat bulan Ramadan tiba di Kotamobagu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.