SOLO, KOMPAS.TV – Bencana angin puting beliung tercatat telah terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia sejak Januari 2022. Mulai terjadi di Lembang (Jawa Barat), Lumajang (Jawa Timur), Maros, Bantaeng (Sulawesi Selatan), hingga Gunungkidul (Yogyakarta).
Melansir laman resmi BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta, angin puting beliung adalah peristiwa hidrometerologis yang akan meningkat intensitasnya pada masa peralihan musim, umumnya terjadi di peralihan musim panas ke musim penghujan.
Jenis bencana ini menjadi bagian dari proses pertumbuhan awan cumulus nimbus yang terbentuk akibat pemanasan intensif.
Ancaman angin kencang sulit di prediksi karena merupakan fenomena atmosfer skala lokal. Adapun akibat dari bencana angin kencang ini adalah kerusakan rumah dan pohon tumbang.
Baca Juga: Angin Puting Beliung Terjang Satu Dusun di Gunungkidul, Rumah-rumah Rusak dan Pohon Tumbang
Oleh karena itu, untuk meminimalisir adanya korban jiwa dan kerugian materil, perlu diketahui langkah mitigasi yang tepat saat terjadi angin puting beliung seperti berikut ini:
Baca Juga: Angin Puting Beliung dan Hujan Deras Terjang Maros, 68 Rumah Warga Rusak
Sementara itu, untuk menghindari kerusakan rumah akibat angin puting beliung masyarakat bisa mengantisipasi beberapa hal lebih dini.
Diantaranya, membuat rumah atau bangunan yang kokoh, memperbaiki atap atau bagian rumah yang rusak di saat masa peralihan panas ke penghujan.
Selain itu juga, penting bagi masyarakat mengetahui dan memperhatikan tanda-tanda terjadi angin kencang, seperti udara terasa panas, kemudian muncul awan gelap.
Langkah mitigasi perlu diketahui agar masyarakat bisa mengetahui cara penyelamatan diri saat terjadinya bencana angin puting beliung.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.