YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Beberapa pasangan suami istri mungkin tidak ingin langsung memiliki anak setelah pernikahan, dan merencanakan untuk memiliki momongan beberapa tahun kemudian.
Namun, tak jarang saat waktu yang ditentukan tiba, sang istri belum hamil, dan mulai bertanya kapan waktu yang tepat berhubungan intim untuk memaksimalkan peluang hamil.
Dilansir Cleveland Clinic, ahli endokrinologi reproduksi dan spesialis infertilitas Laura Detti, MD, menjelaskan, kehamilan terjadi setelah ovulasi.
“Ketika sel telur dilepaskan ke dalam tubuh dan kemudian dibuahi oleh sperma,” jelasnya.
Namun, banyak orang yang tidak menyadari bahwa setelah seorang perempuan berovulasi, hanya memiliki waktu sekitar 12 jam untuk hamil.
Baca Juga: Kabar Bahagia! Cristiano Ronaldo dan Georgina Rodriguez Umumkan Kehamilan Anak Kembar
Itu disebabkan umur sel telur. Setelah berovulasi, usia sel telur hanya sekitar 24 jam.
Itu berarti bahwa jika sel telur itu tidak dibuahi dalam 12 jam pertama setelah ovulasi, pembuahan kemungkinan tidak akan terjadi.
Hal itu menyebabkan penting untuk berhubungan seks sebelum ovulasi.
“Sperma dapat bertahan hidup di dalam leher rahim Anda selama sekitar 72 jam, jadi melakukan hubungan intim dalam rentang tiga hari sebelum Anda berovulasi akan memberi Anda peluang lebih tinggi untuk hamil.”
Dengan begitu, pada saat sel telur dilepaskan, sudah ada sperma di dalam reservoir serviks yang menunggu untuk dibuahi.
Baca Juga: Risiko Hamil di Atas Usia 35 Tahun dan 7 Tips Meminimalisirnya
Salah satu cara paling pasti untuk mengetahui kapan seorang perempuan mengalami ovulasi adalah dengan menggunakan strip ovulasi yang dijual bebas.
“Yang membantu Anda mengidentifikasi kapan Anda akan berovulasi, dan dengan demikian, kapan Anda harus berhubungan seks untuk memaksimalkan kemungkinan pembuahan,” jelasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.