JAKARTA, KOMPAS.TV - Besok umat musli akan melaksanakan salat Idul Adha 1442 Hijriah. Hari raya yang diwarnai dengan sunnah Nabi, yakni pemotongan hewan kurban.
Seperti ditentukan dalam syariat Islam, ada beberapa hewan ternak yang sah dijadikan sebagai hewan kurba, salah duanya yang umum di Inonesia adalah kambing dan Sapi.
Sebagai referensi mencari-cari hewan kurban, khususya sapi yang sehat dan punya gizi tinggi, berikut sebagian kecil dari jenis-jenis sapi yang ada di Indonesia.
Cocok untuk hewan kurban. Dilansir dari Tribunnews, ini 7 jenis sapi yang umum ditemui di Indonesia:
1. Sapi Limousine (Limosin)
Sapi Limosin merupakan sapi dari bangsa Bos taurus yang dikembngkan pertama di Prancis. Ia merupakan tipe sapi pedaging dengan perototan yang lebih baik dari Simmental.
Sapi Limosin memiliki bulu berwarna cokelat tua kecuali di sekitar ambing yang berwarna putih serta lutut ke bawah dan sekitar mata yang berwarna lebih muda.
Tubuhnya berukuran besar, panjang, padat, dan kompak.
Keunggulan sapi jenis ini adalah pertumbuhannya yang sangat cepat. Secara genetik, sapi Limosin merupakan sapi potong yang berasal dari wilayah beriklim dingin. Di Indonesia, sapi Limosin kerap disilangkan dengan sapi peranakana Ongole, sapi brahman, atau sapi Hereford.
Meski harganya melangit, namun dari hari ke hari permintaan hasil ternak sapi Limosin terus meningkat. Terlebih menuju hari raya kurba. Bahkan, para peternak dan pedagang kerap kewalahan memenuhi permintaan karena stok dan suplai yang masih sangat terbatas.
Kualitas daging sapi Limosin juga dinilai mengandung gizi tinggi. Limosin lebih tahan terhadap serangan berbagai macam penyakit, terutama antraks yang kerap merugikan banyak peternak.
2. Sapi Brahman
Sapi Brahman merpakan keturunan sapi zebu atau Bos indiscuss. Berasal dari India, namun kemudian masuk ke Amerika Serikat pada 1849 dan berkembang pesat di sana.
Di AS, sapi Brahman juga ditingkatkan mutu genetiknya, dan setelah berhasil kemudian diekspor ke berbagai negara. Jenis mulai menyebar ke Australia dan kemudian masuk ke Indonesia pada masa kolonial Belanda.
Sapi Brahman memiliki ciri khas berpunuk besar dan berkulit longgar. Punya gelambir di bawah leher sampai perut lebar dengan banyak lipatan-lipata, serta memiliki telinga panjang yang menggantung dan berujung runcing.
Sapi ini merupakan tipe sapi potong terbaik. Ia pun tak terlalu selektif terhadap makanannya, jenis pakan apapun akan ia makan, termasuk pakan yang jelek sekalipun.
Sapi Brahman lebih kebal terhadap gigitan caplak dan nyamuk serta tahan panas. Di Australia, sapi Brahman kerap disilangan dengan sapi dari bangsa lain seperti Simmental, Hereford, dan Limousin, hasilnya kemudian dinamakan Brahman Cross.
Hasil persilangan tersebut sudah masuk ke Indonesia sejak 1985 melalui program bantuan Asian Development Bank (ADB).
Sapi Brahman cocok dikembangkan di tempat dengan iklim tropis seperti Indonesia. Sapi Brahman Cross pada awalnya merupakan bangsa sapi Brahman Amerika yang diimpor Australia pada tahun 1933.
Baca Juga: Sapi Qurban Presiden Jokowi Tiba di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya
3. Sapi Simmental
Sapi Simmental merupakan bangsa Bos taurus yang berasal dari daerah Simme di Switzerland. Namun, saat ini Simmental berkembang lebih cepat di benua Eropa dan Amerika.
Sapi Simmental merupakan sapi perah dan pedaging dengan warna bulu cokelat kemerahan, di bagian muka dan lutut ke bawah serta ujung ekor berwarna putih. Jantan dewasanya dapat mencapai berat badan hingga 1.150 kg, sedangkan untuk betinanya bisa mencapai 800 kg.
Bentuk tubuh sapi Simmental kekar dan berotot, sapi jenis ini sangat cocok dipelihara di tempat dengan iklim sedang. Presentase karkas sapi jenis ini tinggi dan mengandung sedikit lemak.
Secara genetik, sapi Simmental adalah sapi potong yang berasal dari wilayah beriklim dingin, merupakan sapi tipe besar, mempunyai volume rumen yang besar, voluntary intake (kemampuan menambah konsumsi diluar kebutuhan yang sebenarnya) yang tinggi dan metabolic rate yang cepat.
4. Sapi PO (Peranakan Ongole)
Sapi Peranakan Ongole atau PO merupakan hasil persilangan antara pejantan sapi Sumba Ongole dengan sapi betina lokal di Jawa yang berwarna putih.
Sapi PO yang murni, saat ini sudah mulai sulit ditemukan karena telah banyak disilangkan dengan sapi Brahman. PO merupakan sapi lokal berwarna putih, berkelasa, dan memiliki gelambir.
PO terkenal sebagai sapi pedaging dan sapi pekerja dengan tenaga yang kuat serta memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perbedaan kondisi lingkungan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.