KOMPAS.TV - Penelitian mengenai COVID-19 mengalami perkembangan dengan muncul temuan-temuan baru yang dirilis.
Temuan-temuan ini mengacu pada gejala baru, sifat virus, serta regulasi dan protokol baru yang mengikuti bersamaan dengan perkembangan virus tersebut.
Salah satu temuan terkini adalah adanya gejala baru yang terjadi pada orang yang terinfeksi oleh virus ini.
Baru-baru ini terdapat kasus meninggalnya tiga orang pasien penderita COVID-19 di daerah Banyumas, Jawa Tengah, yang dikenal dengan happy hypoxia syndrome.
Syndrome ini merupakan kondisi seseorang dengan kadar oksigen rendah dalam tubuhnya.
Normalnya, kadar oksigen di dalam tubuh seseorang yang sehat berada di angka 95%.
Namun, dalam kasus happy hypoxia ini, ditemukan tingkat persentase oksigen sebesar 70-80%. Bahkan, pada kasus tertentu, ditemukan pasien dengan kadar oksigen bawah 50%. Apabila kondisi ini berlanjut, pasien akan memiliki peluang mengalami sesak napas dan matinya organ-organ tubuh yang bisa berakibat kematian.
Selain berita di atas, ragam informasi menyesatkan yang dikategorikan sebagai berita hoax pun juga ramai menyebar di sosial media selama sepekan ini.
Mulai dari informasi mengenai uang pecahan baru dengan nominal 200 ribu Rupiah, hingga munculnya surat yang mengatasnamakan organisasi Kesehatan Dunia atau WHO yang mengatakan bahwa penggunaan masker sudah tidak dianjurkan.
Masyarakat pun dihimbau untuk lebih awas dan bijak dalam mengolah informasi yang ada di media sosial.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.