ISTANBUL, KOMPAS.TV - Shalat Jumat pertama di masjid Hagia Sophia digelar dengan pengamanan ketat. Namun hanya sekitar 500-1000 orang yang diperkenankan mengikuti “Jumatan” di dalam masjid, karena pemberlakukan protokol pembatasan jarak.
Seorang WNI, Mehulika Sitepu, yang berada di lokasi kepada KompasTV menuturkan, ribuan orang berdatangan, bahkan pada malam sebelumnya.
Mereka akhirnya hanya bisa mengikuti shalat Jumat di jalanan, atau di Lapangan Sultan Ahmet yang terletak di sebelah Hagia Sophia.
"Ada ratusan petugas keamanan dan kebersihan, dikerahkan di sekitar masjid, untuk mencegah lebih banyak lagi jamaah memasuki masjid, seraya terus mengingatkan agar memakai masker dan membawa sajadah sendiri," ujar Mahulika, Sabtu (26/7/2020).
Shalat jumat pertama itu dipimpin oleh Ali Erba ketua direktur keagamaan Turki.
"Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan juga hadir bersama ribuan jamaah yang memenuhi area seputaran masjid," lanjut Mahulika.
Seperti diketahui bangunan berusia 1500 tahun itu, semula adalah Katedral yang dijadikan masjid,setelah Turki menaklukan Konstantinopel pada 1453 M.
Penguasa Turki, Kemal Attaturk mengubah Hagia Sophia menjadi museum pada tahun 1934. Presiden Erdogan kemudian mengubah bangunan bersejarah itu menjadi masjid lagi, pada 10 Juli lalu, di tengah kontroversi yang mengaitkan keputusan Erdogan itu dengan Pemilu Turki 2023.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.