JAKARTA, KOMPAS.TV - Menurut psikolog anak Seto Mulyadi, atau yang kerap disapa Kak Seto, ternyata dampak pandemi corona tak hanya menghajar sektor-sektor bisnis, dan ekonomi, tetapi juga memukul psikologis dan tingkat frustasi orangtua.
Di tengah pandemi, orangtua memang kerap dipusingkan dengan situasi ekonomi yang tidak stabil. Meningginya tingkat frustasi pun menimbulkan sikap emosional yang akhirnya dilampiaskan kepada anak sendiri.
"Intinya adalah bahwa inilah bayangan yang terjadi di pandemi Covid-19 ini. Orangtua stres sebagai permasalahan ekonomi dan sebagainya akhirnya sasaran paling empuk adalah anak-anak," kata Kak Seto di Jakarta, Kamis (23/7/2020) seperti mengutip Kompas.com.
Maka dari itu, penting bagi setiap warga saling mengawasi tetangga guna mencegah adanya tindak kekerasan terhadap anak. Tetangga dianggap menjadi tangan terdekat yang dapat menolong korban kekerasan dalam keluarga.
"Yang artinya pentingnya pemberdayaan warga ibaratnya untuk melindungi anak butuh warga sekampung," ucap dia.
Dia berharap pemerintah mulai serius menerapkan satuan khusus pelayanan pengaduan anak di tingkat RT untuk mengatasi hal-hal seperti ini. Terutama di tengah pandemi Covid-19.
Seperti diketahui sebelumnya, ada sebuah kasus dimana seorang seorang ayah bernama Abdul Mihrab (40) tega menganiaya anak kandungnya yang berinisial RPP (12). Kapolres Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Arie Ardian pun menjelaskan kronologi peristiwa tersebut.
Arie menjelaskan, korban awalnya disuruh ibu tirinya untuk menjemur pakaian di sekitar rumah di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Rabu kemarin
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.