Kompas TV entertainment selebriti

Kris Dayanti Angkat Topi untuk Warga Tangerang yang "Semprot" Menteri Bahlil soal Gas 3 Kg Langka

Kompas.tv - 5 Februari 2025, 22:30 WIB
kris-dayanti-angkat-topi-untuk-warga-tangerang-yang-semprot-menteri-bahlil-soal-gas-3-kg-langka
Penyanyi sekaligus politikus Kris Dayanti diminta membatalkan konsernya di Singapura usai promotor dinyatakan sebagai DPo (Sumber: Instagram)
Penulis : Ade Indra Kusuma | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TVKris Dayanti mengunggah potongan video warga Tangerang yang mengungkap kekecewaannya kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil, karena gas elpiji 3 kilogram (Kg) semakin sulit ditemukan di pasaran.

"Terima kasih bapak yang sudah bersuara sebagai saluran aspirasi untuk rakyat yang membutuhkan," tulis Kris Dayanti dari Instagram-nya, Rabu (5/2/2025).

Kris Dayanti mengucapkan salam hormat pada warga Tangerang tersebut.

Baca Juga: Daftar Barang yang Disita KPK saat Geledah Rumah Ketum PP Japto Soerjoesoemarno, Ada Mobil dan Uang

"Salam hormat saya, Courtesy @kompastv," lanjutnya.

Dalam video itu, seorang warga Tangerang terlihat berteriak dan meluapkan kekecewaannya kepada Bahlil. Ia mengeluhkan kelangkaan gas elpiji 3 kg yang semakin sulit ditemukan di pasaran.

Sambil memegang kacamatanya, pria itu tampak emosional dan bahkan menunjuk ke arah pengawal di sekitar Bahlil.

"Bagaimana ceritanya gas 3 kg ini dihilangkan? Kalau memang dari pusatnya Rp 17.500 lalu di pengecernya Rp 20.000, harusnya pemerintah memperhitungkannya," ujarnya.

Menurutnya, gas LPG 3 kg adalah kebutuhan vital bagi masyarakat kecil, terutama bagi mereka yang bergantung pada usaha rumahan.

"Dapur kami harus ngebul. Kami jualan harus jalan, jangan ganggu kemiskinan kami," lanjutnya dengan nada penuh emosi.

Menanggapi protes tersebut, Menteri ESDM Bahlil Lahadalila yang saat itu didampingi oleh Wali Kota Tangerang terpilih, Sachrudin, menyampaikan klarifikasi terkait kebijakan yang melarang penjualan gas elpiji 3 kg di warung pengecer.

"Jadi bapak dengar, bapak dengar. Saya juga inikan sebagai rakyat, bapak. Niat saya itu baik karena subsidi kita Rp 80,7 triliun per tahun. Tujuannya untuk masyarakat belinya tidak boleh lebih dari harga Rp 19.000 atau Rp 20.000," kata Bahlil dengan tenang.

Lebih lanjut, Bahlil mengungkapkan kebijakan ini dirancang agar subsidi dapat tepat sasaran.

Baca Juga: Fakta-Fakta Iwan Fals Diperiksa Polisi, Terkait Kasus OI hingga Sang Istri Ikut Terseret

Namun, menyadari kondisi masyarakat yang sulit, pemerintah memutuskan untuk mengembalikan sistem pengecer tetapi dengan pengawasan ketat dari Kementerian ESDM.

"Mulai hari ini, bapak mau jualan enggak apa-apa karena dari pengecer kami aktifkan menjadi sub daripada pangkalan," ungkap Bahlil.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x