YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Bentara Budaya Yogyakarta kembali menghadirkan pameran yang bertujuan untuk mengangkat dan mengenalkan kembali sejarah serta peranan kertas dalam peradaban manusia.
Pameran Seni Kertas ini tidak hanya menampilkan keanekaragaman kertas dalam bentuk dan fungsinya, tetapi juga menyoroti penggunaannya dalam berbagai bidang seni.
Kertas pertama kali dibuat di Cina, kemudian menyebar ke Jepang dan Mesir yang menghasilkan kertas dari tanaman papyrus, yang kemudian disebut paper atau kertas. Nusantara pun memiliki tradisi pembuatan kertas yang unik, yakni daluwang, yang berasal dari pohon daluang atau gluga (Broussonetia papyrifera).
Kertas khas ini dahulu banyak ditemukan di Ponorogo dan dikenal sebagai kertas Ponorogo atau kertas Gedog, karena cara pembuatannya yang menggunakan teknik gedog atau dipukul.
Baca Juga: Pecah Tawa! Momen Prabowo Tunjuk Mobil F1 Saat Terima Kenang-kenangan Helm dari PM Anwar Ibrahim
Sejarah penggunaan kertas Gedog di Nusantara belum dapat dipastikan, tetapi diduga kertas ini menggantikan lontar sebagai media tulis di masa lalu. Bahkan, pada akhir masa kejayaan Majapahit, kertas Gedog digunakan dalam seni wayang beber Pacitan, di mana gulungan kertas ini berfungsi sebagai kanvas untuk menampilkan kisah-kisah epik.
Memasuki era modern, revolusi industri juga membawa perkembangan dalam produksi kertas. Pada awal tahun 1900-an, Hindia Belanda mulai membangun pabrik-pabrik kertas di berbagai wilayah, seperti Leces Probolinggo, Padalarang Bandung, dan Blabak Magelang.
Kertas memiliki kedudukan yang sangat penting dalam sejarah manusia, terutama dalam tiga pilar utama peradaban: ilmu, seni, dan agama. Sejak dahulu, kertas digunakan untuk menyebarkan berbagai pengetahuan dalam bentuk surat, manuskrip, buku, literatur, karya seni, hingga kitab suci.
Namun, seiring berkembangnya digitalisasi, peran kertas mulai meredup. Penggunaan kertas dalam dunia pendidikan, sastra, dan jurnalisme berangsur-angsur tergantikan oleh teknologi digital.
Dengan pameran ini, Bentara Budaya Yogyakarta ingin mengingatkan kembali betapa pentingnya peran kertas dalam sejarah dan kehidupan manusia.
"Pameran ini kami adakan untuk memberi gambaran kepada masyarakat terutama generasi muda tentang arti penting selembar kertas dan peranannya. Kali ini kami ingin mengangkat peranan kertas dari sudut pandang seni, bahwa ternyata banyak juga bidang seni yang memakai kertas sebagai dasarnya, seperti seni lukis, seni cetak grafis, origami, desain buku, kemasan, poster, uang dan banyak lagi lainnya. Semua seni kertas itu ada dalam pameran ini," tulis pihak Bentara Budaya Yogyakarta melalui rilis resmi yang diterima Kompas.TV, Selasa (28/1).
Dengan menghadirkan berbagai bentuk seni berbasis kertas, pameran ini mengajak pengunjung untuk mengapresiasi kembali nilai dan keindahan kertas yang selama ini mungkin dianggap sepele.
Bentara Budaya Yogyakarta mengundang masyarakat luas untuk datang dan menikmati eksplorasi seni dalam berbagai dimensi kertas.
Melalui pameran ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya kertas dalam sejarah dan seni dapat terus terjaga, serta menginspirasi lebih banyak orang untuk menggali potensi kreatif dalam medium ini.
Baca Juga: Libur Panjang, Kawasan Wisata Malioboro Yogyakarta dan Jalur Puncak Bogor Ramai
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.