JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Lembaga Sensor Film, Naswardi menyebutkan, tahun 2024 merupakan tahun emas bagi industri perfilman Indonesia.
Di 2024 Sineas Indonesia ternyata memproduksi film terbanyak daripada tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini menjadi pertama kalinya produksi film lokal mengalahkan jumlah film impor yang masuk.
“2024 adalah tahun emas, tahun terbaik bagi film Indonesia untuk melangkah lebih jauh,” kata Naswardi dalam konferensi pers di Darmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (16/1/2025).
Baca Juga: Film Horor Mama Rilis Trailer Resmi, Bakal Tayang di Bioskop pada 23 Januari 2025
Menurutnya, jumlah itu menunjukkan kenaikan signifikan dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 41.498.
“Berdasarkan data kami, proses penilaian atau sensor telah dilakukan terhadap 42.331 judul film dan iklan film. Ini lebih besar dibanding capaian tahun lalu yang hanya 41.500,” tutur Naswardi.
Pada tahun ini, jumlah film layar lebar mencapai 540 judul, terdiri dari film nasional dan film impor.
“Dari jumlah tersebut, core utama penilaian kami adalah film layar lebar atau bioskop. Sebanyak 285 merupakan film nasional, sementara 255 adalah film impor. Ini merupakan capaian pertama dalam catatan kami di Lembaga Sensor Film,” tutur Naswardi.
Dari total 285 film nasional, sebanyak 140 rumah produksi (PH) tercatat mendaftarkan film mereka ke LSF.
Selain itu, melalui sistem Administrasi Sensor Berbasis Elektronik (e-Sias), LSF juga mencatat genre film yang paling banyak didaftarkan untuk penyensoran.
Baca Juga: Film Horor Mama Rilis Trailer Resmi, Bakal Tayang di Bioskop pada 23 Januari 2025
Ternyata, genre drama menempati urutan teratas di tahun ini:
Dengan capaian ini, LSF optimistis industri perfilman Indonesia akan terus berkembang dan semakin berkontribusi untuk ke depannya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.