5 Drakor Bertema Hukum, Mulai Good Partner hingga Juvenile Justice

JAKARTA, KOMPAS.TV - Drama Korea (drakor) memiliki banyak penggemar di dunia, terutama di kalangan K-pop. Seiring dengan pesatnya popularitas K-pop yang menyebar ke seluruh dunia, serial dari negeri gingseng ini juga menjadi pusat perhatian.

Selain terkenal akan cerita cinta yang romantis, banyak juga drama Korea Selatan yang berlatar hukum. Drakor bertema hukum ini menyajikan alur cerita yang kompleks dengan penggambaran dunia hukum di Korea Selatan.

Dikutip dari laman My Drama List, berikut rekomendasi drama Korea bertema hukum yang menarik untuk ditonton.

Baca Juga: 5 Drakor Berlatar Politik yang Menarik untuk Ditonton, dari Penipu hingga Perdana Menteri

1. Good Partner (2024)

Good Partner menjadi drakor terbaru yang berlatar cerita tentang hukum. Drama ini mengikuti kisah Cha Eun Kyeon, seorang pengacara profesional yang selalu memenangkan kasus-kasus besar.

Ia bekerja di firma hukum populer, Daejung, dengan spesialisasi hukum perceraian. Di firma hukumnya, dia bekerja bersama pengacara pemula Han Yoo Ri yang sifatnya sangat berbanding terbalik satu sama lain.

Han Yoo Ri tidak menerima adanya bentuk ketidakadilan, sementara Cha Eun Kyeong percaya bahwa kepentingan firma hukum dan kliennya adalah yang utama, apa pun yang terjadi. Karena perbedaan nilai dan pengalaman, mereka selalu berselisih paham. 

Dalam mengatasi perbedaan, mereka mengalami perubahan signifikan dalam hidup mereka. Mereka mulai bekerja sama dengan pengacara Jung Woo-jin dan pengacara Jeon Eun Ho di Firma Hukum Daejung.

2. Juvenile Justice (2022)

Drakor bertema hukum selanjutnya adalah Juvenile Justice. Serial drama ini mengisahkan seorang hakim tegas yang harus berhadapan dengan pelaku-pelaku kejahatan di bawah umur. 

Juvenile Justice memberi gambaran seluk beluk soal peradilan anak di Korea Selatan melalui sudut pandang hakim Sim Eun Seok. Dalam drama ini ada banyak kasus yang harus dipecahkan mulai dari perundungan, pembunuhan, pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga prostitusi anak.