Apa Itu Mitoni, Acara 7 Bulanan Aurel Hermansyah yang Dihadiri 3 Keluarga Besar

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pasangan artis Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah mengadakan acara Mitoni, dalam rangka usia kehamilan Aurel Hermansyah yang sudah menginjak 7 bulan.

Acara 7 bulanan Aurel Hermansyah itu digelar di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel secara mewah pada Minggu (10/9/2023).

Acara ini dihadiri tiga keluarga besar, yakni keluarga Halilintar, Lemos, dan Hermansyah. Keluarga mereka kompak mengenakan kebaya dan beskap berwarna ungu, sementara pakaian Atta-Aurel berwarna coklat.

"Kalau dihitung-hitung dari hari ini kemungkinan 58 hari lagi akan hadir ke dunia ini adiknya Ameena," kata Atta Halilintar dalam tayangan live di kanal YouTube AH.

Baca Juga: Profil dan Perjalanan Cinta Alba Baptista dengan Chris Evans hingga Menikah

"Minta doanya supaya lancar sampai lahiran nanti, bisa berkumpul semuanya juga, dan adiknya Ameena bisa jadi anak yang soleha, anak yang pintar kayak Ameena," kata Aurel Hermansyah.

Prosesi Mitoni itu diawali dengan sungkeman, menyiram air kembang oleh tiga pasang orangtua mereka satu per satu ke tubuh Aurel.

Selanjutnya, Atta memecahkan kendi yang isi airnya terlebih dahulu disiram ke Aurel. Lalu Aurel ditemani Kris Dayanti, Ashsnty, dan Lenggogeni Faruk meluncurkan alat tenun dan telur di depan perut Aurel. 

Apa Itu Tradisi Mitoni?

Mitoni berasal dari bahasa Jawa Pitu yang berarti tujuh. Ini merupakan tradisi upacara adat bagi perempuan hamil dalam budaya Jawa.

Mitoni adalah acara saat janin dalam kandungan berusia 7 bulan. Tujuannya untuk memohon keselamatan calon ibu dan bayinya, serta memanjatkan doa-doa agar proses bersalin berjalan dengan lancar.

Baca Juga: Atta Halilintar Berkurban Sapi untuk Kebaikan Ameena dan Anak dalam Kandungan Aurel Hermansyah

Selain mitoni, ada istilah lain yang digunakan untuk acara 7 bulanan, misalnya di Jawa timur upacara adat 7 bulanan lebih dikenal dengan tradisi “tingkeban”, di Madura disebut dengan “palet kandhungan”, dan tradisi sejenis yang dikenal di Jawa Barat disebut dengan istilah “nujuh-bulan”. 

Terdapat beberapa prosesi utama dalam upacara mitoni, antara lain pertama, siraman pada waktu siang hari karena dipercaya sebagai waktunya para bidadari juga turun dari kayangan untuk mandi.

Kedua adalah prosesi brojolan, yaitu memasukan telur kedalam jarik calon ibu, yang diikuti dengan pemotongan tali letrek sebagai simbol membuka jalan lahir.

Selanjutnya akan dimasukkan sepasang kelapa gading muda (cengkir gading) ke dalam sarung dari atas perut calon ibu.

Setelah itu akan ada prosesi ganti pakaian sebanyak tujuh kali, di mana calon ibu akan dipakaikan kemben atau kain jarik dengan tujuh motif yang berbeda oleh para sesepuh.