YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Putra keempat mendiang Djoko Pekik, Nihil Pakuril mengatakan ayahnya sempat terjatuh di rumah yang menyebabkan tangan kirinya patah.
Insiden tersebut terjadi dua minggu sebelum Djoko Pekik meninggal dunia pada Sabtu (12/8/2023) sekira pukul 08.09 WIB di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
Nihil mengatakan, kondisi kesehatan sang ayah kemudian semakin menurun setelah mengalami tangan kiri patah akibat terjatuh.
"Dirawat 5 hari, lalu sempat pulang. Sebenarnya tadi malam sudah mulai drop, kemungkinan iya (efek terjatuh)," kata Nihil, Sabtu, dikutip dari Tribun Jogja.
Baca Juga: Mengenang Maestro Lukis Djoko Pekik Pencipta "Berburu Celeng" yang Kini Telah Berpulang
Karena faktor usia, lanjut Nihil, dokter menyarankan agar tangan kiri Djoko Pekik hanya di gips.
"Sebelumnya kami menempuh risiko yang paling kecil, karena dengan bapak yang yuswa (umur) sudah 85 tahun, risiko untuk operasi itu kan besar. Operasi itu kan butuh anastesi, nah itu yang dikhawatirkan," ungkp Nihil.
"Dokter memperkirakan memang tidak bisa pulih tapi itu jalan terbaik untuk bapak," lanjutnya.
Rencananya, jenazah Djoko Pekik akan dimakamkan di makam seniman Giri Sapto yang terletak di Imogiri, Kabupaten Bantul, Minggu (13/8) besok.
Baca Juga: Kabar Duka, Pelukis Djoko Pekik Meninggal Dunia di Usia 85 Tahun
Nihil bercerita, ayahnya sudah mempersiapkan makam ini sejak 2020. Bahkan Djoko Pekik menambahkan relief celeng di makamnya.
"Makam ini sudah disiapkan bapak sejak 2020, bahkan sudah dibikin relief celeng yang sudah ditempelkan di dinding makam," tutur Nihil.
Ia bercerita, sang ayah selalu berpesan kepada 8 anaknya untuk merawat seluruh legacy atau warisan karya-karya yang dihasilkan. Di mata Nihil, Djoko Pekik merupakan sosok yang demokratis.
"Bapak tidak memaksakan anak-anaknya menjadi pelukis atau seniman, tapi untuk menjadi apapun pasti bapak orang yang selalu suport," kata Nihil.
"Berkecimpung di dunia seni tak lantas harus menjadi seorang pelukis, tapi mengerti tentang dunia seni rupa itu wajib, mengerti dunia yang bapak ada di situ. Itu semua anak-anaknya harus tahu," tutupnya.
Sebagai informasi, Djoko Pekik merupakan salah satu maestro lukis Indonesia yang banyak menghasilkan karya-karya fenomenal.
Salah satu karyanya yang dihargai Rp1 miliar yakni lukisan "Berburu Celeng" yang menggambarkan keadaan para pemimpin Indonesia pada masa Orde Baru.
Sumber : Kompas TV, Tribun Jogja
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.