YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Nama Putri Ariani kini menjadi perhatian publik usai mendapatkan golden buzzer dari juri Simon Cowell di America’s Got Talent (AGT) musim ke-18.
Gadis 17 tahun itu rupanya merupakan siswi kelas XI di SMKN 2 Kasihan, Bantul, Yogyakarta atau Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta.
Kepala SMM Yogyakarta, Agus Suranto, mengungkapkan cara Putri Ariani belajar musik hingga bisa tembus America’s Got Talent. Sebagai informasi, Putri merupakan penyandang disabilitas tunanetra sejak usia 3 bulan.
Baca Juga: Saat Putri Ariani Menuai Pujian dengan Golden Buzzer, Bagaimana Nasib Cakra Khan di AGT 2023?
Agus mengatakan bahwa pihaknya tidak menerapkan kurikulum khusus bagi siswa berkebutuhan khusus seperti Putri Ariani. Pihaknya juga tidak memberikan guru khusus atau sarana khusus.
“Kami melihat anak berkebutuhan khusus bukan sesuatu yang berbeda, tapi itu kami anggap sebagai sebuah bukti bahwa setiap individu itu karakternya berbeda antara satu dengan yang lain,” kata Agus saat ditemui Kompas TV, Jumat (9/6/2023).
Saat ini, ada dua siswa penyandang disabilitas di SMM Yogyakarta, dan Putri salah satunya. Agus menerangkan, keberadaan dua siswa tersebut jadi kesempatan bagi para guru untuk memunculkan strategi baru mengajar siswa.
Baca Juga: Kisah Ibu Putri Ariani Peraih Golden Buzzer AGT, Rela Tinggalkan Pekerjaan demi Karier Sang Anak
Menurut Agus, masing-masing siswa punya cara belajar masing-masing, sehingga para guru harus menemukan metode dan strategi yang berbeda untuk mengajar para siswa.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.