JAKARTA, KOMPAS.TV - Penyanyi Celine Dion akan bermain film setelah sempat mengabarkan telah menderita penyakit langka Stiff Person Syndrome (SPS).
Setelah mengabarkan kondisinya kepara penggemar pada November 2022 lalu, Celine Dion tidak aktif di media sosial.
Terbaru, pada Jumat (28/4/2023) tim media sosial Celine Dion membagikan kabar yang menampilkan sang penyanyi di trailer film "Love Again".
"Love Again" adalah film komedi romantis Amerika mendatang yang ditulis dan disutradarai oleh James C. Strouse.
Film ini dibintangi Sam Heughan dan Priyanka Chopra dan Celine Dion yang memerankan versi fiksi dirinya.
"Love Again" dijadwalkan akan rilis di Amerika Serikat pada 5 Mei 2023.
Baca Juga: Celine Dion Tak Masuk Daftar 200 Penyanyi Terbaik, Penggemar Demo di Kantor Rolling Stone
"Jatuh cinta lagi dengan rom-com yang dibuat untuk layar lebar! Mulai minggu depan, #LoveAgainMovie, dengan 5 lagu baru dari Celine secara eksklusif ada di bioskop. Tim Celine," bunyi keterangan akun Celine Dion.
Dalam trailer yang ditampilkan, Celine terlihat berbicara dari hati ke hati dengan karakter Sam.
Sebelumnya, Celine Dion mengabarkan dirinya mengalami sebuah penyakit langka yang bernama Stiff Person Syndrome (SPS).
Celine Dion mengatakan hal tersebut dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram, Jumat (9/11/2022).
"Seperti yang kalian tahu, saya ini selalu terbuka. Saya sebelumnya belum siap mengatakan ini kepada kalian, tapi kini saya siap," ujar pelantun "My Heart Will Go On" itu.
Masalah kesehatan yang menimpa Celine, membuatnya tak bisa melanjutkan tur konser di berbagai belahan dunia.
Baca Juga: Gejala dan Penyebab Stiff Person Syndrome yang Dialami Celine Dion, Penyakit Sangat Langka
"Baru-baru ini, saya baru didiagnosis mengalami sebuah kondisi saraf yang amat langka yang disebut stiff person syndrome, yang memengaruhi sekitar satu dari sejuta orang," katanya.
Ia mengatakan, akibat penyakitnya tersebut, tubuhnya sering kejang dan tak bisa bernyanyi.
"Kejang mempengaruhi setiap aspek kehidupan saya sehari-hari, terkadang menyebabkan kesulitan saat berjalan dan tidak memungkinkan saya menggunakan pita suara untuk bernyanyi seperti biasa," ungkapnya.
Melansir Departemen Neurologi Johns Hopkins, Stiff Person Syndrome adalah penyakit langka yang diderita sekitar satu atau dua dari sejuta orang.
Lebih lanjut, dikutip dari raredesease.org, Stiff Person Syndrome (SPS) adalah kelainan neurologis yang ditandai dengan kekakuan otot progresif (kekakuan) dan episode berulang dari kejang otot.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.