JAKARTA, KOMPAS.TV - Penyanyi Isyana Sarasvati mengumumkan dirinya terkena penyakit autoimun SLE atau Systemic Lupus Erythematosus. Hal itu disampaikan Isyana lewat akun Instagram pribadinya.
Ia juga mengunggah fotonya tengah berbaring di ranjang rumah sakit dengan selang infus terpasang.
"Story time!! Mungkin byk yg bertanya2 aku kenapa, kaya bolak balik RS mulu beberapa waktu ke belakang. Intinya akhir taun lalu aku terdiagnosis autoimun, salah satunya SLE. Nah skrg Ig flare. Begitu. Hehe," tulis Isyana pada Kamis (20/4/2023).
Ia menyampaikan, saat ini dirinya sudah mendapat penanganan medis. Isyana juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan diri.
Termasuk mengistirahatkan tubuh jika sudah lelah, jangan memaksa tubuh untuk terus beraktivitas.
Baca Juga: Menhub Imbau Pemudik Balik ke Jakarta 26-28 April, Jasa Marga Akan Beri Diskon Tarif Tol
"Sudah ditangani dengan sangat baik disini, feeling so so much better nowww. Semangaat! Yang belum paham autoimun SLE apa boleh ceki2 di internet aja yes. TAPI SATU SIH DARI AKU. SEHAT ITU MUAA MUAA MUAAHAAAL GUYS! Please sayang sayang badan kalian," katanya.
"Kalau emang sudah kecapean jangan diforsir, istirahat sejenak. Tidak apa-apa. Semangat buat kita semua, terima kasih doa-doa baiknya! Daaan pastinya minal minul ya guys sekalian, love you," ucapnya.
Mengutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, Lupus Eritematosus Sistemik (Systemic lupus erythematosus/SLE) atau yang lebih dikenal sebagai penyakit lupus, merupakan penyakit autoimun reumatik kronis, dapat mengenai banyak organ tubuh dengan tampilan klinis yang sangat beragam.
Dikenal juga sebagai penyakit seribu wajah, karena antara satu pasien dengan pasien lainnya memiliki manifestasi klinis yang berbeda-beda, dan sering menyerupai penyakit lain.
Baca Juga: Menkes Tegaskan Vaksinasi Covid Booster Kedua Masih Gratis, yang Berbayar Masih Dikaji
Secara umum, penyakit autoimun merupakan penyakit akibat gangguan sistem imun, tubuh kehilangan kemampuan untuk membedakan antara “self ” dan “nonself ”.
"Penyakit autoimun ditandai adanya produksi antibodi terhadap jaringan tubuh sendiri (autoantibodi) secara berlebihan, sehingga menyebabkan proses peradangan dan kerusakan jaringan," tulis Kemenkes.
Penyakit lupus ini dapat menyerang semua usia, dari mulai bayi yang baru lahir (Neonatal Lupus) sampai pernah dilaporkan pada seorang wanita usia 89 tahun.
Sebaran usia dan jenis kelamin dengan insidensi penyakit lupus ini di antaranya :
- 80% mengenai usia 15- 45 tahun
- 80 – 92% berupa SLE : terutama mengenai wanita
- 70 - 80% berupa Lupus Diskoid : terutama mengenai wanita
Baca Juga: Di Palestina Ternyata Masakan China Jadi Hidangan Populer untuk Berbuka Puasa Ramadan
- 50 – 50% berupa Lupus terinduksi Obat/Drug induced lupus : pria = wanita: Merupakan jenis penyakit lupus yang dicetuskan oleh beberapa jenis obat tertentu.
Kemenkes menambahkan, lupus merupakan penyakit yang menyerang jaringan ikat pada seluruh tubuh, dengan penyebab yang multifaktorial.
Biasanya terjadi pada seseorang yang memiliki predisposisi genetik dan terekspos oleh beberapa faktor berikut ini:
- Pengaruh lingkungan, Zat/agen infeksius, obat-obat pencetus lupus, sinar ultraviolet, trauma fisik, stres emosional atau faktor-faktor lainnya, dan predisposisi genetik serta faktor hormonal.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.