JAKARTA, KOMPAS.TV - Aktris Prilly Latuconsina berbagi pengalaman menjadi dosen praktisi di Universitas Gadjah Mada (UGM), mengajar kajian selebritas.
Kegiatan baru tersebut digeluti Prilly sejak September 2022 lalu. Dia mengajar di Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM.
“Aku kan konsentrasinya tetap di bidang komunikasi. Di UGM itu ada kajian baru, sekitar 5-7 tahun, namanya kajian selebritas,” kata Prilly di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022), seperti dikutip dari Warta Kota.
Baca Juga: Selain Prilly Latuconsina, Ada 6 Artis Tanah Air yang Ternyata Juga Guru dan Dosen
Prilly menjelaskan bahwa di kajian selebritasi itu, mahasiswa belajar tentang branding, media, dan status selebritas.
Perempuan 26 tahun itu pun menceritakan kesulitannya selama menjadi dosen praktisi UGM. Bagi Prilly, mempersiapkan materi merupakan tantangan bagi dirinya.
Pasalnya, materi yang diberikan kepada mahasiswa tidak terbatas pada teori di buku dan jurnal semata. Banyak mahasiswa yang bertanya bagaimana cara mengaplikasikan teori tersebut di lapangan.
Baca Juga: Jadi Dosen Praktisi di UGM, Prilly Latuconsina Akui Tak Ambil Gajinya
"Aku kan dosen praktisi, kadang-kadang mahasiswa itu gak cuma pengen tahu materinya doang, tapi ingin tahu bagaimana menge-play teori itu di lapangan kerja kan," ceritanya.
“Jadinya harus dibarengin dengan studi kasus yang harus dipilih-pilih juga, nggak bisa sembarang studi kasusnya gitu,” sambung Prilly.
Terkait hal itu, Prilly Latuconsina tak sungkan untuk berdiskusi dengan dosen lainnya untuk menyusun materi yang baik dan disampaikan kepada mahasiswa.
Melalui diskusi tersebut, Prilly justru mendapatkan ilmu dan perspektif baru dalam dunia selebritas yang digelutinya.
Baca Juga: Unggah Video Pakai Toga, Taylor Swift Dapatkan Gelar Doktor Kehormatan dari NYU
Menjadi seorang pengajar yang berbeda jauh dari kegiatannya selama ini juga membuat bintang “My Lecture My Husband” itu disiplin dalam manajemen waktu.
Terlebih, untuk mengajar dia harus bertolak ke Yogyakarta yang tentunya memakan banyak waktu dan tenaga.
“Lebih disiplin jadinya bagi waktu sama kerjaan lain juga, dan lebih banyak pengalaman saja sih, depan kelas itu feelnya benar-benar beda. Aku menghadiri seminar atau webinar dan ketemu sama mahasiswa juga," tandas dia.
Sumber : Warta Kota
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.