JAKARTA, KOMPAS.TV - Tindakan Lesti Kejora melaporkan suaminya, Rizky Billar atas kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh netizen dituding nge-prank saat pedangdut itu mencabut laporan dan memilih berdamai.
Kendati demikian, politikus Tsamara Amany tak setuju jika Lesti disebut nge-prank rakyat Indonesia.
"Banyak yang merasa aksi Lesti Kejora nge-prank rakyat Indonesia dengan mencabut laporannya ke Rizky Billar, gue nggak setuju dengan pendapat ini," kata Tsamara dalam akun Instagramnya, Minggu (16/10/2022).
Baca Juga: Berkali-kali Rizky Billar Lakukan KDRT, Ramai Figur Publik Kecewa Lesti Kejora Cabut Laporan
Menurut mantan Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini, korban KDRT memang susah lepas dari pelaku kekerasan, yang disebabkan karena beberapa faktor.
Bahkan, kata Tsamara, menurut riset yang ia baca, seorang korban KDRT butuh setidaknya 7 kali percobaan untuk bisa lepas dari pelaku.
"Alasannya bisa bermacam-macam, bisa dengan berharap suami atau istrinya atau pacarnya, siapapun itu pelakunya mau berubah dengan upaya-upaya kasih sayang, atau mencoba lagi memulai hubungan atau memikirkan anak," ucapnya.
Bahkan, lanjut Tsamara, korban juga bisa kena mental karena berpikir dirinya tidak layak untuk dicintai.
Oleh karena itu, tidak tepat jika Lesti dianggap sedang nge-prank atau membuat drama rumah tangga.
Baca Juga: Proses Penyidikan KDRT Tetap Dilanjutkan, Rizky Billar Jalani Wajib Lapor Besok Senin
"Emang sih kita kecewa dan itu wajar aja kita kecewa tapi kekecewaan itu pada fakta bahwa Lesti belum bisa lepas dari relasi abuser," tuturnya.
Perempuan yang kini menempuh pendidikan S2 di New York University itu mengimbau agar netizen tetap memberi dukungan jika nantinya Lesti kembali mengadukan kasus KDRT.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.