JAKARTA, KOMPAS.TV - Film horor Indonesia tengah gencar-gencarnya menjadi pusat perhatian publik. Sejak dulu hingga sekarang, genre film yang satu ini memang menjadi daya tarik yang tinggi bagi masyarakat, khususnya pecinta film.
Sebagian besar cerita hantu dengan sosok perempuan dalam film horor selalu digambarkan menjadi sosok pembalas dendam.
Banyak film menceritakan bagaimana hantu perempuan muncul dan menghantui korban setelah meninggal karena mengalami tindak kekerasan.
Hantu tersebut muncul untuk membalaskan dendam dengan cara menakut-nakuti hingga membunuh korbannya.
“Tidak hanya di Indonesia, beberapa film di negara lain juga motif seperti ini ada,” kata Dosen Budaya Populer Fakultas Komunikasi Universitas Padjadjaran Justito Adiprasetio.
Baca Juga: Stand Up Bobby: Penangkal Hantu Bahasa Thailand | AUDISI SUCI X
Pada umumnya sosok hantu Indonesia (lokal) yang ada dalam film dibuat sangat menyeramkan dengan pakaian yang kumuh dan kusam.
Hal ini berbanding terbalik dibanding hantu internasional yang terkadang berwujud bersih meskipun menyeramkan, sebut saja drakula.
Hantu lokal dan internasional pun tidak sama. Karena pengaruh budaya dan hal lain, meski sama-sama makhluk gaib tetapi mereka punya wujud berbeda.
Berikut perbedaan hantu lokal dengan luar negeri, menurut rangkuman KOMPAS.TV disarikan dari beberapa sumber.
Baca Juga: 5 Legenda Cerita Hantu Paling Populer di Indonesia
1. Perbedaan tempat tinggal
Hantu lokal Indonesia biasanya suka mendiami pohon tua, rumah tua, sampai gedung tua yang kumuh.
Sumber : Kompas TV/Berbagai sumber
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.