JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan sopir Nindy Ayunda Sulaiman sempat membantah adanya penyekapan sebagaimana laporan istrinya ke polisi. Ia kemudian menganulirnya dengan mengakui adanya penyekapan selama 30 hari.
"Nama saya Sulaiman. Saya ingin menyampaikan bahwa waktu itu saya pernah klarifikasi soal penyekapan terhadap diri saya dan saya bilang tidak pernah ada penyekapan atau perampasan kemerdekaan," ujar Sulaiman, sebagaimana video yang diperlihatkan kuasa hukum Sulaiman, Fahmi Bachdim, Rabu (27/7/2022), sebagaimana dikutip Kompas.com.
Bermula dari Rini Diana, istri Sulaiman yang melaporkan Nindy Ayunda ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 15 Februari 2021. Dalam laporan Rini, suaminya disekap oleh sang artis.
Baca Juga: Sudah Mangkir 3 Kali, Nindy Ayunda Dipanggil Polisi Lagi dalam Kasus Penyekapan
Karena adanya bantahan dari Sulaiman, kuasa hukum Nindy Ayunda, Luvino Siji Samura mengaku justru bingung dengan pelaporan ini. Apalagi Sulaiman dilaporkan pula pernah mengalami penganiayaan. “Terus sekarang, tiba-tiba (Sulaiman) bilang di bawah tekanan, kok tiba-tiba berubah keterangannya,” kata Luvino, Jumat (15/7/2022).
Rupanya kemudian Sulaiman mengaku bahwa ia membantah laporan istrinya karena berada di bawah tekanan. Namun ia enggan menjelaskan detail tekanan yang ia dapatkan.
Baca Juga: Polisi Akhirnya Terbitkan Surat Perintah Jemput Paksa untuk Nindy Ayunda dan Dito Mahendra
Dia lantas mengatakan ia disekap selama 30 hari dan mendapatkan pemukulan atau penganiayaan. ”Di samping penyekapan itu, saya dapat pemukulan, ditendang, dan kepala saya ditutup dengan kain hitam. Terima kasih," tutur Sulaiman sebagai konten dalam video yang dibawa kuasa hukumnya.
Karena hal itu, polisi masih berusaha mendapatkan keterangan dari Nindy Ayunda. Polres Metro Jakarta Selatan sudah beberapa kali mengirimkan surat panggilan pemeriksaan, tetapi Nindy tak kunjung hadir.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.