JAKARTA, KOMPAS.TV - Central Institute of Forensic Science (CIFS) akan melakukan autopsi baru terhadap aktris Thailand Tangmo Nida hari ini, Kamis (17/3/2022). Autopsi tambahan itu dilakukan untuk mengonfirmasi penyebab kematian sang aktris.
Pada Rabu (16/3/2022), Thanakrit Jitta-areerat selaku sekretaris menteri kehakiman, mengatakan, 15 anggota dewan institut memberikan suara bulat untuk melakukan postmortem lain.
Dikutip dari Bangkok Post, jenazah Tangmo Nida dipindahkan dari Institut Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Polisi ke Thammasat University Hospital Rangsit.
Hal itu dilakukan sambil menunggu lampu hijau dari CIFS untuk penyelidikan medis lain guna menghilangkan keraguan publik. Autopsi kedua jenazah Tangmo Nida akan dilakukan di rumah sakit universitas.
Baca Juga: Hadiri Pemakaman, Mantan Suami Menangis Saat Lihat Video Kenangan Bersama Tangmo Nida
Pada awal pekan ini, dokter dari Rumah Sakit Umum Polisi memberi ibu Tanmo Nida, Panida Sirayootyotin dan pengacaranya, Krissana Sriboonpimsuay, penjelasan rinci tentang keadaan kematiannya.
Dalam pernyataan yang diberikan hari Senin, dokter RS Umum Polisi menyebut tidak ada bukti kejahatan yang terungkap.
Tidak ditemukan adanya kekerasan fisik dan tidak menemukan gigi yang patah.
Sementara soal pembusukan di wajah, dalam pernyataannya mereka mengatakan itu merupakan ciri khas proses pembusukan jenazah.
Sementara itu, luka besar di bagian paha dalam Tangmo mengenai tendon yang disebabkan oleh obyek tajam, tapi masih belum diketahui penyebabnya.
Baca Juga: Bukti Baru Kasus Kematian Tangmo Nida, Polisi Temukan Sosok Asing di Speedboat
Kemudian tentang memar di tubuh dalam foto yang beredar sebenarnya adalah saat jenazah belum dibersihkan, karena setelah dibersihkan ternyata tidak ada memar sama sekali.
Ibu Tangmo Nida mengatakan, penjelasan polisi telah menghilangkan keraguannya tentang apa yang menyebabkan kematian putrinya, tetapi dia ingin verifikasi dari autopsi lain.
Keinginan untuk autopsi ulang sudah diutarakan ibu Tangmo Nida sejak beberapa pekan lalu. Ia menginginkan autopsi baru bagi anaknya karena merasa ragu dengan hasil autopsi pertama.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.