JAKARTA, KOMPAS.TV - Debut aktris muda Arawinda Kirana di pentas sinema Tanah Air berhasil membuahkan hasil manis dengan diraihnya Piala Citra dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2021.
Arawinda yang tampil di film karya sutradara Kamila Andini, Yuni, sukses menyabet gelar sebagai Pemeran Utama Perempuan Terbaik.
Dalam perebutan gelar tersebut, gadis berusia 20 tahun tersebut sukses mengalahkan aktris muda yang lain seperti Hanna Prinantina Malasan dan Shenina Cinnamon.
Selain itu, dalam nominasinya, terdapat pula beberapa nama yang merupakan aktris senior, seperti Wulan Guritno dan Nirina Zubir.
Baca Juga: Chicco Kurniawan "Penyalin Cahaya" Raih Pemeran Utama Pria Terbaik di Piala Citra FFI 2021
"Terima kasih atas apresiasi ini. Film (Yuni) ini karya kolaborasi dari banyak pihak," kata Arawinda saat menerima penghargaan tersebut dalam Malam Anugerah Piala Citra FFI 2021, Rabu (10/11/2021).
"Kamila Andini, orang pertama yang memberikan kesempatan (kepada saya untuk) bermain di film, juga mas Ivan Sanca," imbuhnya.
Masih dalam perasaan campur aduk, antara bahagia dan tak menyangka, Arawinda pun tak lupa mempersembahkan penghargaannya tersebut untuk menyuarakan kebebasan terhadap setiap orang.
"Piala ini saya dedikasikan untuk semua perempuan, laki-laki, manusia yang merasa tidak didengar, merasa terbatasi mimpinya pekerjaannya maupun terbatas mengekspresikan diri karena gender," tegasnya.
Arawinda berharap, film Yuni yang dibintanginya dapat menyadarkan semua perempuan dan laki-laki untuk terus menjaga rasa ingin tahu, mimpi-mimpi, dan keinginan belajar yang besar.
"Lewat film Yuni ini, semakin sadar akan kondisi-kondisi perempuan dan laki-laki di dalam maupun di luar kota besar," ujar Arawinda yang sebelumnya pernah berakting di film pendek Quarantine Tales pada 2020.
Baca Juga: Marissa Anita dan Jerome Kurnia Raih Piala Citra, Aktris dan Aktor Pendukung Terbaik FFI 2021
Adapun, film Yuni sendiri mengangkat kisah tentang seorang gadis remaja cerdas dengan impian besar untuk kuliah bernama Yuni.
Namun, jalan Yuni untuk menggapai cita-citanya terancam, ketika ada dua pria yang hampir tidak dikenalinya datang hendak melamar.
Oleh karena itu, Yuni menolak lamaran tersebut meskipun harus menghadapi gosip tak mengenakan dari masyarakat.
Karena ada mitos yang mengatakan bahwa seorang perempuan yang menolak tiga lamaran tidak akan pernah menikah.
Lepas itu, tekanan semakin meningkat saat pria ketiga datang melamarnya, sehingga Yuni harus memilih antara memercayai mitos dan mengejar mimpinya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.