JAKARTA, KOMPAS.TV - HYBE menanggapi adanya temuan mata uang criptocurrency atau kripto Army Coin yang mengatasnamakan BTS.
Dalam hal ini HYBE membantah artisnya berhubungan dengan criptocurrency tersebut berdasarkan pernyataan yang dirilis pada, Kamis (29/10/2021).
Mata uang kripto tersebut diketahui terdaftar di Bidget yang berbasis di Singapura.
"Agensi menegaskan tidak memiliki hubungan dengan criptocurrency ini dan ini terdaftar tanpa diskusi dari kami," ujar perwakilan HYBE dikutip dari Soompi.
Baca Juga: BTS Bakal Konser di Jakarta International Stadium Tahun 2022, Wagub DKI: Masih dalam Penjajakan
Selain itu, mereka juga mengungkapkan bahwa foto-foto BTS yang digunakan untuk promosi mata uang kripto itu tidak memiliki izin dari Bighit Music.
Untuk itu, saat ini HYBE akan menyelidiki pelanggaran hukum dan berencana memenjarakan pelakunya.
"Termasuk pelanggaran criptocurrency pada hak mengambil foto dari artis kami (BTS) tanpa izin. Kami akan mengambil tindakan hukum atas pelanggaran tersebut," tambah mereka.
Berdasarkan informasi, para pelaku di balik mata uang kripto Army Coin menyebarkan informasi palsu di sebuah grup chat.
Baca Juga: Apa Itu Cryptocurrency dan Mengapa Harganya Sangat Mahal?
Mereka mengatakan Army Coin dibuat untuk BTS dan memaksimalkan keuntungan band beranggotakan Jimin cs itu.
HYBE juga mengimbau kepada orang-orang yang telah menjadi korban informasi palsu tersebut agar segera melapor ke polisi.
"Kami meminta semua untuk hati-hati agar tidak terjadi korban," pungkas HYBE.
Sumber : Soompi
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.