JAKARTA, KOMPAS.TV - Sutradara muda Indonesia, Wregas Bhanuteja, baru saja mengumumkan film panjang pertamanya yang berjudul Penyalin Cahaya.
Film yang digarap bersama Rekata Studio dan Kaninga Pictures tersebut mengangkat cerita dengan isu utamanya yakni kekerasan seksual.
Lewat 'Penyalin Cahaya', Wregas hendak menyuarakan perlawanan ketidakadilan di dalam masyarakat terhadap penyintas kekerasan seksual.
"Latar belakang yang paling kuat dalam membuat 'Penyalin Cahaya' adalah banyaknya kejadian dari para penyintas kekerasan seksual yang mendapat ketidakadilan," ujar Wregas dalam siaran persnya, Selasa (10/8/2021).
Baca Juga: Seputar Proklamasi Kemerdekaan: Sayuti Melik, Pengetik Naskah Proklamasi yang Jadi Bintang Film
Wregas menyebut banyak penyintas kekerasan seksual yang memutuskan untuk memendam kejadian yang mereka alami karena kondisi tidak memungkinkan untuk bersuara.
Seperti ketiadaan support system, ruang aman, dan pengetahuan masyarakat akan kekerasan seksual sehingga memunculkan berbagai macam stigma terhadap penyintas.
"Film ini adalah suara untuk melawan ketidakadilan yang terjadi di masyarakat kita hari ini," tegas Wregas yang juga menjadi penulis skenario filmnya.
Peraih penghargaan film pendek terbaik di Semaine de la Critique-Cannes Film Festival 2016 tersebut pun mengaku, cerita film 'Penyalin Cahaya' tak lahir begitu saja, tapi ia bangun dari pengamatan yang mendalam.
Adapun sinopsis film 'Penyalin Cahaya' dimulai dengan kisah Sur yang kehilangan beasiswa karena dianggap mencemarkan nama baik fakultas setelah swafotonya dalam keadaan mabuk beredar.
Sur yang baru pertama kali datang ke pesta kemenangan komunitas teater kampusnya, tidak bisa mengingat apapun yang terjadi pada dirinya tadi malam.
Untuk mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi pada dirinya di malam pesta itu, Sur pun minta bantuan teman masa kecilnya, Amin, seorang tukang fotokopi di sekitaran kampusnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.